Sukses

Ekspor Bijih Logam hingga Abu Indonesia Meroket 66 Persen di Januari 2022

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia Januari 2022 mencapai USD19,16 miliar atau turun 14,29 persen dibanding ekspor Desember 2021.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia Januari 2022 mencapai USD19,16 miliar atau turun 14,29 persen dibanding ekspor Desember 2021. Dibanding Januari 2021 nilai ekspor naik sebesar 25,31 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan, ekspor nonmigas Januari 2022 mencapai USD18,26 miliar. Turun 14,12 persen dibanding Desember 2021. Naik 26,74 persen dibanding ekspor nonmigas Januari 2021.

Sementara itu, mengutip data BPS, peningkatan ekspor terbesar terjadi pada bijih logam, terak, dan abu sebesar USD0,379 miliar (66,17 persen).

Penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2022 terhadap Desember 2021 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar USD2 miliar (61,79 persen).

"Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari 2022 naik 31,16 persen dibanding bulan yang sama tahun 2021, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 11,54 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 3,87 persen," kata Setianto, Jakarta, Selasa (15/2).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terbesar ke China

Ekspor nonmigas Januari 2022 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD3,51 miliar, disusul Amerika Serikat USD2,56 miliar dan Jepang USD1,51 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,57 persen.

Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD3,34 miliar dan USD1,70 miliar.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD3,11 miliar (16,21 persen), diikuti Jawa Timur USD1,88 miliar (9,81 persen), dan Riau USD1,73 miliar (9,05 persen).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.