Sukses

Erick Thohir: Ekonomi Digital Indonesia Capai Rp 1.736 Triliun di 2025

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut era disrupsi digital saat ini memberikan tantangan juga peluang.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menyebut era disrupsi digital saat ini memberikan tantangan juga peluang. Di sisi peluang, ia menaksir pendapatan sektor ekonomi digital akan meningkat 180 persen pada 2025 mendatang.

Ini jadi salah satu arah perkembangan global yang juga berangsur melirik ranah digital. Apalagi, kata dia, pandemi cukup mendorong banyaknya sektor untuk melirik digitalisasi. Disamping itu, 7 dari 10 perusahaan dengan pendapatan tertinggi merupakan perusahaan teknologi.

“Potensi ekonomi digital indonesia sangat besar, diperkirakan akan bertumbuh hingga Rp 1.736  triliun dan didominasi oleh sektor e-commerce pada 2025,” kata Menteri Erick pada diskusi Kemandirian Indonesia Dalam Mengelola Transformasi Digital, Senin (7/2/2022).

Menurut grafik yang ditampilkannya, menunjukkan pertumbuhan ekonomi digital sejak 2015 hingga prediksi di 2025 mendatang. Ia menaksir ekonomi digital indonesia akan memakan porsi 10 persen dari total PDB nasional.

Pada 2015, ekonomi digital tercatat menyumbang Rp 112 triliun, kemudian, pada 2019 menjadi Rp 560 triliun, lalu naik tipis sebesar 11 persen ke 2020 menjadi Rp 616 triliun. Serta, meningkat tajam sebesar 180 persen pada 2025 mendatang dengan Rp 1.736 triliun.

Jika dilihat dari sisi kontribusinya, dari empat kategori yang ditampilkan Erick menunjukkan dominasi masih ditunjukkan oleh sektor Ecommerce dengan penguasaan sebesar 73 persen pada 2020.

Rinciannya, Rincian kontribusi sektor pada digital ekonomi, pada 2020, e-commerce menyumbang sebesar 73 persen atau Rp 448 triliun. Kemudian transport and food Rp 70 triliun, online travel Rp 42 triliun dan online media Rp 56 triliun.

Sementara perkembangan pesat terjadi di 2025 dengan ecommerce masih tetap dominan dengan 67 persen kontribusi sebesar Rp 1.162 triliun, diikuti transport and food Rp 224 triliun, online travel Rp 210 triliun, dan online media Rp 140 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inisiatif

Lebih lanjut, Menteri Erick menuturkan sejumlah inisiatif yang telah dilakukan oleh BUMN guna mendorong terjadi pengembangan pada ekosistem digita indonesia. serta diharapkan mampu menciptakan Kemandirian dalam Tranformasi digital.

“Di bidang infrastruktur, ada Telkom Indonesia yang kita fokuskan ke Data Center dan Cloud, lalu pengembangan jaringan fiber optik dan 5G,” katanya.

Kemudian dari sisi pembiayaan, ada Merah Putih Fund yang didorong untuk menyalurkan pembiayaan kepada startup Indonesia. Dengan ditopang sejumlah pembiayaan dari BUMN, yakni BRI ventures, Mandiri Capital, MDI Ventures, TMI.

Guna mendapat pembiayaan dari Merah Putih Fund, startup harus didirikan di Indonesia, Beroperasi di Indonesia dan berencana untuk melakukan go public atau IPO di Indonesia.

““Pendanaannya (Merah Putih Fund) pun kita fokus ke soonicorn yang valuasinya 200 belum jadi unicorn, karena itu yang banyak ini akhirnya punya potensi tetapi juga kalau tidak difunding, dia bsa tak jadi potensi, dan juga padahal si soonicorn ini step awal menuju unicorn,” kata Menteri Erick beberapa waktu lalu.

Kemudian, di sisi agregator BUMN mempersiapkan Telkomsel. Dari sini tercipta ada Digico dari telkomsel untuk pengembangan platform digital. Serta Telkomsel sebagai Enabler bagi kreator konten lokal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.