Sukses

Harga Minyak Tergelincir, Menjauh dari Level Tertinggi 7 Tahun

Harga minyak tergelincir pada hari Selasa, tetap mendekati level tertinggi tujuh tahun.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak tergelincir pada hari Selasa, tetap mendekati level tertinggi tujuh tahun. Ini terjadi karena terbebani oleh spekulasi OPEC+ dapat melangkah lebih jauh dari perkiraan untuk menambah pasokan pada pertemuan minggu ini dan ekspektasi kenaikan persediaan AS.

Sementara Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, diperkirakan akan mempertahankan kebijakan kenaikan produksi bertahap pada pertemuan hari Rabu, Goldman Sachs mengatakan ada kemungkinan langkah lebih lanjut.

“Kami melihat potensi yang berkembang untuk peningkatan yang lebih cepat pada pertemuan ini, mengingat laju reli baru-baru ini dan kemungkinan tekanan dari negara-negara pengimpor,” kata bank dalam laporan 31 Januari.

DIkutip dari CNBC, Rabu (2/2/2022), harga minyak mentah Brent turun 10 sen, atau 0,11 persen, menjadi USD 89,16 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 5 sen, atau 0,06 persen, menjadi menetap di USD 88,20 per barel.

Minyak juga tertekan oleh ekspektasi laporan pasokan AS minggu ini akan menunjukkan peningkatan stok minyak mentah. Analis memperkirakan stok minyak mentah meningkat 1,8 juta barel.

Yang pertama dari dua laporan pasokan minggu ini, dari American Petroleum Institute, keluar pada 2130 GMT.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cetak Rekor Tertinggi

Minyak mentah Brent dan AS mencapai level tertinggi sejak Oktober 2014 pada hari Jumat, masing-masing di USD 91,70 dan USD 88,84. Mereka naik sekitar 17 persen pada Januari di tengah kekurangan pasokan dan ketegangan antara Rusia dan Barat atas Ukraina, dan di Timur Tengah.

OPEC menggarisbawahi peningkatan produksi yang dijanjikan pada Januari, survei Reuters menemukan, dan reli masih diharapkan oleh analis lain untuk bertahan.

“Pasar minyak saat ini sedang dalam kondisi bullish,” kata Tamas Varga dari broker minyak PVM. "Ketegangan internasional, persepsi pasokan yang ketat, dan musim dingin yang merupakan faktor terpenting di balik kekuatan."

Perbedaan yang meningkat di pasar minyak mentah fisik menyiratkan kekhawatiran tentang pasokan yang ketat, kata Varga. Salah satu minyak mentah Laut Utara yang menopang Brent, Ekofisk, ditawar pada hari Senin pada level tertinggi dalam lebih dari satu dekade.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.