Sukses

Pedagang Warteg: Harga Minyak Goreng Murah Jangan Cuma Wacana

Pedagang warteg cukup sulit mendapatkan minyak goreng kemasan dengan harga yang dipatok Rp 14.000 sejak minggu lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Pedagang warung tegal (warteg) menunggu janji harga minyak goreng murah. Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah hingga kemasan per 1 Februari 2022.

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, perlu ada realisasi yang jelas dari pemerintah terkait harga minyak goreng. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng sesuai harga yang diatur di pasaran.

“Pelaksanaanya harus nyata bukan sekedar wacana saja, sehingga tidak hanya enak di telinga, tapi di lapangan juga ada realisasinya yang nyata,” katanya kepada Liputan6.com, Sabtu (29/1/2022).

Lantaran, kata Mukroni, pihaknya cukup sulit mendapatkan minyak goreng kemasan dengan harga yang dipatok Rp 14.000 sejak minggu lalu. Jadi, pihaknya tetap sementara tetap mengambil minyak goreng dengan harga normal karena lebih mudah ditemukan.

“Yang sulit minyak dengan harga yang ditetapkan pemerintah, harga yang umum gampang,” katanya.

Sementara itu, jika dilihat dari skala penggunaan minyak goreng, Mukroni mengaku untuk warteg bisa menggunakan hingga 20 liter minyak goreng per minggu. Dengan asumsi harga minyak goreng secara umum sebelum ditetapkan pemerintah beriksar Rp 20.000, berarti pengusaha warteg perlu mengeluarkan Rp 400.000 per minggu.

Dengan pengeluaran itu, kata dia, artinya ada sedikit gangguang terhadap keuntungan yang didapatkan pengelola warteg.

“ada karena ada selisih 10 ribu kalo beli 2 liter lebih mahal dari HET pemerintah,” katanya.

Sementara itu, hal yang sama dirasakan oleh salah satu pedagang gorengan di Jalan Pajajaran Kota Bogor, ia mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng kemasan dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Ia pun memilih untuk kembali mengambil ke pasar tradisional.

“Kemarin itu susah nyari minyak yang dikasih tahu harganya sama pemerintah, jadi mau tidak mau kita pakai harga yang dijual di pasar aja, ya meski udah mulai turun sih harganya, tapi kan terasa juga buat pemasukan kita,” kata Ado saat ditemui.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mendukung

Baik Mukroni maupun Ado sepakat penetapan HET minyak goreng untuk dilakukan. Namun, ia meminta pemerintah memastikan stok minyak gorengya dipasaran.

“Kalo menurut saya diterapin HET tuh bagus banget jadi kita gaperlu takut harga bakal tinggi lagi kaya dulu sampe 40, tapi pemerintah juga harus pastiin stok minyak jangan sampe kaya kemaren ngasih harga murah tapi susah nyari barangnya,” katanya.

Sementara mukroni menyampaikan dukungannya terkait langkah pemerintah yang akan mulai berlaku pada 1 Februari 2022 pekan depan. Dengan begitu ia berharap tak ada oknum yang memainkan harga minyak goreng.

“Mendukung dgn diberlakukannya harga ekonomi atas dan bawah supaya tidak ada spekulan yg memainkan harga,” katanya.

“Warteg bisa menikmati harga murah tapi barang juga (jangan) langka dan sulit didapat,” imbuhnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.