Sukses

Menko Airlangga: Disabilitas Bukan Kelompok yang Bergantung tapi Produktif

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta dunia usaha lebih memperhatikan penyandang disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta dunia usaha lebih memperhatikan penyandang disabilitas. Rasio keterlibatan disabilitas di dunia kerja masih rendah.

Menko Airlangga menyebut, terdapat sekitar 21 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Diprediksi ada lebih banyak di negara-negara berpenghasilan rendah.

"Penyandang disabilitas bukan kelompok yang bergantung tapi kelompok yang produktif sehingga Pemerintah Indonesia mendorong isu disabilitas di berbagai sektor. Mengajak sektor dunia usaha untuk mendorong disabilitas lebih terlibat," katanya dalam Soft Launching of the G20 “Engaging Persons with Disabilities for Inclusivity”, Rabu (26/1/2022).

Hal ini sejalan dengan gelaran G20 dengan tema Recover Together, Recover Stronger yang dijalankan di Indonesia. Artinya, bangkit bersama termasuk kelompok disabilitas.

Pada gelaran ini juga, Menko Airlangga berpesan bahwa Indonesia turut serta mendukung inklusivitas dalam perkembangan ekonomi nasional. Termasuk melibatkan kelompok disabilitas.

"Dalam hal ini Indonesia menekankan inklusivitas termasuk disabilitas karena termasuk penyetaraan akses pasar kerja dan dunia usaha," katanya.

Indonesia diakuinya menghormati hak-hak penyandang disabilitas.

"Wujud komitmen kita dan pintu masuk bagi kita masuk untuk memberikan oerhatian kepada penyandang disabilitas sebagai subjek pembangunan dan bukan objek dari pembangunan," kata Airlangga Hartarto.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hapus Stigma

Lebih lanjut, Menko Airlangga meminta semua pihak untik melepaskan stigmatisasi terhadap penyandang disabilitas.

"Kita harus mampu melepaskan diri dari stigmatisasi dari penyandang disabilitas, mereka terbatas tapi tak perlu dibatasi," kata dia.

"Mereka akan bisa jadi mesin penggerak dan produktif secara ekonomi dengan ruang ekspresi yang lebih luas," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.