Sukses

Bangun 175 Infrastruktur Kelistrikan di 2021, PLN Gelontorkan Dana Rp 87,7 Triliun

Sepanjang 2021, PLN membangun infrastruktur kelistrikan berupa pembangkit listrik, gardu induk dan transmisi dengan total sebanyak 175 infrastruktur.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) melaporkan telah membangun 175 infrastruktur jaringan ketenagalistrikan dan pembangkit listrik sepanjang 2021. Dari jumlah tersebut, dana atau investasi yang telah dikeluarkan mencapai Rp 87,7 triliun.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN terus memperkuat dan memperluas jangkauan listrik di Tanah Air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, menarik investasi dan pengembangan bisnis. Sehingga dapat menciptakan lapangan kerja serta menggerakan roda perekonomian.

"Sepanjang 2021, PLN membangun infrastruktur kelistrikan berupa pembangkit listrik, gardu induk dan transmisi dengan total sebanyak 175 infrastruktur," kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/1/2022).

Darmawan juga mengungkapkan, proses pembangunan infrastruktur tersebut tidak terlepas dari sejumlah tantangan, di antaranya pandemi Covid-19 serta kondisi geografis wilayah 3T yang sulit diakses. Sehingga perlu upaya khusus untuk membawa material dan peralatan.

"PLN terus berupaya mengurai tantangan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan, terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang membuat kegiatan menjadi terbatas. Keberhasilan ini juga tak terlepas dari dukungan banyak pihak, baik ditingkat pusat maupun daerah," tutur Darmawan Prasodjo.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Transmisi

Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan, Wiluyo Kusdwiharto, merinci infrastruktur jaringan kelistrikan yang dibangun dan telah energize di 2021. Antara lain, untuk transmisi sebanyak 78 infrastrukur sepanjang 3.924 kilometer sirkuit (kms), terdiri dari Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), dan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT),

Total investasi yang dikeluarkan PLN untuk membangun infrastruktur yang berfungsi mengalirkan listrik tersebut mencapai Rp 11,5 triliun.

Dalam membangun transmisi, PLN memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan besaran rata-rata tertinggi dibanding GI dan pembangkit, dimana capaian TKDN bervariasi sebagian besar pada kisaran antara 60-84,52 persen yang dicapai pada SUTT 150 kV Balaraja-Suvarna Sutra.

Capaian TKDN infrastruktur transmisi juga terdapat pada SKTT, dimana TKDN pada Saluran Kabel TT Plumpang-Kandang Sapi tercapai sebesar 75,34 persen.

Sedangkan pada infrastruktur GI, sepanjang 2021 PLN telah berhasil menambah pengoperasian 62 unit GI di seluruh Indonesia dengan nilai investasi mencapai Rp 3,66 triliun.

"Dengan dibangunnya infrastruktur kelistrikan ini semakin banyak kawasan yang akan mendapat pasokan listrik," kata Wiluyo.

 

3 dari 3 halaman

Gardu Induk

Sama dengan transmisi, dalam membangun GI PLN juga memenuhi aspek TKDN yang selalu memaksimalkan seluruh produk kelistrikan nasional, dari kabel sampai trafo. Capaian TKDN GI memiliki besaran yang berkisar dari 23,90-79,88 persen dengan tertinggi pada GIS Plumpang.

Infrastruktur jaringan kelistrikan tersebut akan mengalirkan listrik dari sejumlah pembangkit. Pada 2021 PLN membangun 35 unit pembangkit telah beroperasi dan mensuplai ke sistem jaringan dengan total kapasitas 2.498 MW.

Untuk membangun pembangkit tersebut PLN bersama pihak swasta (IPP) berinvestasi sebesar Rp 72,62 triliun yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebanyak 8 unit, PLTGU dan PLTMG/PLTMGU 4 unit, PLTM 16 unit, PLTP 2 unit, PLTA 2 unit, PLTBg 2 unit dan PLTSa 1 unit.

Dalam pembangunan pembangkit listrik tersebut, pembangkit EBT pada PLTM Gunung Wugul menjadi pembangkit dengan pemenuhan TKDN tertinggi sebesar 83,75 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.