Sukses

Erick Thohir: Media Sosial Bagian dari Check and Balance

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir cukup aktif menggunakan media sosial, baik twitter, Facebook maupun Instagram.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir cukup aktif menggunakan media sosial, baik twitter, Facebook maupun Instagram. Menurut Erick thohir, sosial media adalah bagian untuk check and balance.

“Karena bermedsos ini juga bagian dari check and balance,” tutur Erick Thohir dalam acara Mata Najwa: Guyub Akhir Tahun, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (31/12/2201).

Melalui media sosial, membuat siapapun, terutama pejabat publik bisa berinteraksi dengan khalayak dalam waktu singkat, tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu. Karenanya, Erick sudah memanfaatkan media sosial sebagai salah satu sarana berinteraksi sejak menjadi Presiden Inter Milan.

“Kalau dilihat sebenarnya saya itu mulai bermedsos 2014, waktu jadi Presiden Inter Milan. Bukan sebagai pejabat publik, tapi merasa pejabat publik, karena kan ada fans,” ujarnya.

Melalui media sosial juga, Erick juga menyebarkan berbagai informasi, terkait toilet umum fasilitas pemerintah yang seharusnya tidak dipungut biaya. Ia menjelaskan penggunaan toilet baik itu di bandara, kereta api adalah gratis.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Unggah Keseruan

Oleh karenanya, Erick merasa ganjil ketika toilet umum di SPBU milik Pertamina mewajibkan pengunjung merogoh kocek ketika digunakan. Maka dari itu, Erick langsung berkordinasi dengan Direksi Pertamina agar meniadakan pungutan biaya untuk penggunaan toilet di SPBU.

“Waktu itu saya dari Pesantren Genggong, berbicara dengan para santri tentang ekonomi syariah. Lalu saya mau mampir ke PTPN XII, karena mereka ingin ekspor barang-barangnya. Terus saya kebelet dan mampirlah ke SPBU,” cerita Erick.

“Yang membuat saya agak menggelitik, itu adalah fasilitas BUMN, tapi di situ bukan seikhlasnya, tapi harus bayar. Karena kalau seikhlasnya itu sesuatu yang bisa dilakukan, beda dengan yang sudah dipatok harus sekian, apalagi di fasilitas BUMN, itu yang kurang, bisa memberatkan,” tambahnya.

Melalui media sosial, Erick memang kerap mengunggah sejumlah aktivitas kerja, prestasi, capian BUMN, hingga keseruan bersama keluarga atau orang-orang terdekatnya. Yang terpenting, Erick menggunakan media sosialnya dalam rangka mensosialisasikan program dan kebijakan dari posisi yang diembannya.

Erick sendiri memiliki akun Instagram dengan nama @erickthohir. Sejak bergabung pada 2012, dirinya telah memposting 1.677 postingan, dengan 1.8 juta pengikut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.