Sukses

India Bakal Boyong Pekerja Asing ke Bandara Kualanamu, Benarkah?

Direktur Angkasa Pura Aviasi Haris mengaku mendapat banyak pertanyaan tentang kemungkinan masuknya pekerja asing khususnya dari India ke Bandara Kualanamu.

Liputan6.com, Kualanamu - PT Angkasa Pura II (Persero) bersama GMR Airports Consortium asal India bersepakat mengembangkan Bandara Kualanamu di Sumatera Utara secara bertahap.

Kerjasama ini dikhawatirkan berdampak ke pekerja lokal yang tergantikan pekerja asing asal India. Direktur Angkasa Pura Aviasi Haris mengaku mendapat banyak pertanyaan tentang kemungkinan masuknya pekerja asing khususnya dari India ke Kualanamu.

Dia menjamin posisi seluruh tenaga kerja lokal di bandara Kualanamu akan aman. "Jadi kami jaminkan bahwa kemitraan strategis ini semua tenaga eksisting akan kita pakai semua. Jadi tidak ada yang dikesampingkan," tegas Haris di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (31/12/2021).

Haris pun tidak menampik GMR Airports Consortium akan turut memboyong sejumlah pekerja asing asal India. Tapi, itu hanya untuk posisi penting saja dan tidak banyak.

"Terus yang kedua jadi GMR ini hanya menempatkan (tenaga asing) di key level position saja, jadi kurang lebih ada 8-10 orang saja," ujar dia.

GMR Airports Consortium dan Angkasa Pura II disebutnya telah melihat potensi besar agar bisa memanfaatkan potensi lokal yang ada di sekitar pada pengembangan Bandara Kualanamu.

"Jadi enggak ada boyongan ratusan tenaga kerja asing, tidak ada. Mereka hanya menempatkan (sosok-sosok di) key level position saja," pungkas Haris.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bos AP II Buka-bukaan Penyebab Ada Konsorsium India di Bandara Kualanamu

Bandara internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utama hendak berbenah untuk melakukan pengembangan kapasitas.

Guna melancarkan misi tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) turut membuka pemilikan saham 49 persen kepada GMR Airports Consortium asal India dengan masa kontrak 25 tahun.

Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya membutuhkan pendanaan yang besar untuk mengembangkan bandara agar menjadi hub di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Oleh karenanya, AP II ikut mengundang konsorsium besar aviasi besar asal India tersebut. "Pendanaan itu salah satu hal. Hal yang lain adalah expansion traffic, expertise sharing, dan equity partnership," kata Awaluddin di Medan, Kamis (30/12/2021).

Kemitraan Angkasa Pura II bersama GMR Consortium terbentuk melalui perusahaan patungan bernama PT Angkasa Pura Aviasi, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Angkasa Pura II sebesar 51 persen.

Angkasa Pura Aviasi akan mengoperasikan Bandara Kualanamu dengan pola kemitraan strategis selama 25 tahun senilai USD 6 miliar melalui skema build operate transfer (BOT), di mana pada akhir kerjasama seluruh aset akan diserahterimakan kembali kepada Angkasa Pura II.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.