Sukses

Teten Masduki Bakal Prioritaskan Koperasi Anak Muda dan Perempuan di 2022

Terdapat lima pondasi perhatian terhadap UMKM pada 2021 bisa jadi modal untuk transformasi UMKM kedepannya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut bakal memprioritaskan kelompok koperasi anak muda dan perempuan pada 2022. Kemudian, Kementerian Koperasi dan UKM juga akan fokuskan pada pengembangan usaha yang ramah lingkungan.

Terdapat lima pondasi perhatian terhadap UMKM pada 2021 bisa jadi modal untuk transformasi UMKM kedepannya.

"70 persen prioritas Kemenkop akan sasar langsung pelaku UMKM dan koperasi anak muda, perempuan dan fokus kembangkan usaha ramah lingkungan. Ini Kami sebut langkah transformatif pertama. Clear arahnya kedepan," kata dia dalam konferensi pers Refleksi 2021 dan Outlook 2022, Kamis (30/12/2021).

Prioritas itu diambil lantaran Menteri Teten melihat jumlah penduduk usia muda saat ini. "Kita tahu dari data demografi populasi anak muda milenial, generasi Z capai 64,69 persen dari 270 juta lebih penduduk kita," tambahnya.

Kemudian, Menteri Teten menyampaikan akan mendorong pembiayaan UMKM bergeser dari perdagangan ke sektor riil.

"Kenapa? Karena kita perlu perkuat kekuatan produksi kita, bukan perdagangan, kalau cuma dagang nanti barang cina, kita percaya sektor riil bisa buka pekerjaan lebih luas dan lebih kuat," katanya.

"Karena LPDB sudah 40 persen sudah di patok ya, koperasi sektor riil. Supaya juga memacu pembiayaan perbankan dan nonperbankan jadi konsolidasi sektor riil," imbuh Teten Masduki.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peningkatan Lainnya

Lebih lanjut, ia juga menargetkan ada peningkatan target 30 persen UMKM yang onboarding pada 2022.

Kemudian, ia juga menargetkan kontribusi koperasi terhadap PBD sebear 6,2 persen lebih tinggi dari RPJMN yang ditetapkan sebesar 5,5 persen.

Lalu, kontribusi UMKM terhadap PDB juga diproyeksi sebesar 63 persen. Serta ekspor non migas sebesar 15,8 persen dan rasio kredit perbankan UMKM diatas 20 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.