Sukses

Menkes Minta WNI Tak ke Luar Negeri: Sumber Penyakit di Sana

Kementerian Kesehatan ditegaskan konsisten melakukan empat strategi untuk menangani pandemi termasuk varian baru Covid-19 omicron.

Liputan6.com, Jakarta Warga Indonesia diminta tidak bepergian ke luar negeri demi mencegah penyebaran virus covid-19 varian baru omicron yang sudah masuk.

“Nomor satu, tidak usah pergi ke luar negeri kalau tidak sangat buruk. Karena sekarang sumber penyakitnya ada di sana dan semua orang yang kembali kita lihat banyak yang terkena. Jadi Lindungilah diri kita jangan ke luar negeri,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers PPKM, Senin (27/12/2021).

Kementerian Kesehatan ditegaskan konsisten melakukan empat strategi untuk menangani pandemi termasuk omicron.

Pertama, penerapan protokol kesehatan atau 3M, kedua surveillance atau 3T yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment). Ketiga, vaksinasi, dan yang keempat adalah terapeutik atau perawatan.

Khusus untuk strategi kedua, yaini surveillance atau 3T. Pemerintah akan memperketat karantina masuk dari luar negeri.

Kondisi tersebut memang sedikit menyulitkan, namun demi mencegah varian omicron lebih luas lagi dan melindungi 270 juta rakyat Indonesia.

“Kita akan memperketat karantina masuk dari luar negeri. Kalau teman-teman tanya memang menyulitkan, tapi hanya untuk puluhan ribu rakyat kita ya relatif lebih mampu ya memang Kemarin jalan keluar negeri. tetapi kita harus melindungi 270 juta rakyat kita yang sekarang sudah kondisi yang baik,” tegasnya.

Dia menegaskan, kedatangan WNI dari luar negeri akan benar-benar diperhatikan. Sebab, 98 persen kasus omicron terjadi karena penyebarannya berasal dari WNI yang pulang dari negeri.

Untuk mendukung pengawasan, Pemerintah akan menyebarkan teknologi baru untuk tes PCR supaya bisa mendeteksi virus omicron. Kata Budi, pihaknya berencana menyebarkan di seluruh pintu-pintu masuk ke luar negeri.

“Terkait survelllance, kita juga akan mendatangkan 15 mesin genome sequencing baru. Mudah-mudahan di awal tahun depan segera datang ke akan kita sebarkan ke seluruh pulau-pulau Indonesia Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Agar tes genome sequencing seperti ini menjadi lebih cepat dan juga jaringannya tidak hanya di Jawa saja,” pungkas Budi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lokasi Karantina

Pemerintah menyiapkan lokasi karantina bagi yang baru kembali dari luar negeri di Jakarta dan Surabaya. Waktu karantina masih berlaku 10 sampai 14 hari.

Ini diungkapkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat Konferensi Pers Mingguan Update Penanganan Pandemi Covid-19, Senin (27/12/2021).

"Tetap kami akan memberikan karantina 10 hari sampai 14 hari sesuai negara asal datangnya," ujar dia saat bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikini. 

Luhut menegaskan jika waktu karantina menjadi salah satu langkah pemerintah mengantisipasi untuk menghadapi lonjakan data pelaku perjalanan internasional yang akan diperkirakan terjadi pada awal tahun depan.

Pemerintah juga sudah berkoordinasi dengan cepat diantaranya mengevaluasi kesiapan Bandara Juanda, Surabaya sebagai alternatif pintu masuk bagi warga yang kembali dari luar negeri. Mereka nantinya akan melakukan karantina di Surabaya.

Pembagian lokasi karantina ditujukan demi memudahkan pengawasan demi mencegah masuknya varian Omicron.

"Surabaya sudah dicek ke lapangan dan nanti sore kami cek ulang lagi kesiapannya sehingga nanti kalau datang melalui Surabaya, karena kita harus bagi. Karena kalau sampai 6.000 yang masuk semua di Jakarta itu kan repot karantinanya jadi kita akan bagi nanti Surabaya dengan Jakarta," tegas Luhut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    Omicron

  • menkes