Sukses

Menparekraf: Untuk yang Mau ke Luar Negeri Sebaiknya Dibatalkan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta masyarakat untuk menunda bepergian ke luar negeri selama musim libur natal dan tahun baru.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta masyarakat untuk menunda bepergian ke luar negeri selama musim libur natal dan tahun baru. Penundaan ini bukan tanpa alasan. Sandiaga Uno tak ingin masyarakat tertular Covid-19 varian omicron yang saat ini penyebarannya sangat tinggi di beberapa negara.

"Untuk yang akan melakukan perjalanan luar negeri sebaiknya dibatalkan karena omicron di Inggris sudah 37 ribu (kasus)," kata Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Jakarta, Senin (20/12).

Masyarakat yang tidak punya keperluan sangat mendesak untuk membatalkan perjalanan ke luar negeri. Bila perjalanan tersebut hanya berlibur, dia menyarankan untuk mengganti dengan di dalam negeri sehingga bisa membantu pemulihan ekonomi.

"Kalau mau wisata atau melakukan kegiatan ekonomi kreatif disarankan buat di Indonesia saja," kata Sandiaga Uno.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wisata Indonesia

Dia melanjutkan, saat ini para pelaku usaha sektor pariwisata telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya di Bali yang terpantau di beberapa titik mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Sandiaga mengatakan Pemerintah tidak melarang masyarakat bepergian selama libur natal dan tahun baru. Namun dia meminta agar penerapan protokol kesehatan diperketat.

"Bepergian di nataru dibolehkan tapi prosesnya harus dijalankan dengan ketat," kata dia.

Dia menambahkan pemerintah akan melakukan pemantauan bertahap dan berlapis selama masa libur nataru. Mulai dari tingkat pusat hingga posko-posko di desa atau kelurahan.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.