Sukses

Pengusaha Jakarta Tak Lagi Dapat Karpet Merah saat Investasi

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mendorong pemerataan investasi

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia meminta, kepada jajarannya untuk memprioritaskan pengusaha lokal dalam setiap kegiatan pembukaan investasi di daerah ketimbang pengusaha asal DKI Jakarta.

"Nah saya minta kepada Pak Imam Soejoedi (Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal) agar setiap investasi yang masuk ke daerah libatkan pengusaha daerah bukan pengusaha Jakarta yang masuk ke daerah," ucapnya dalam acara Penandatanganan Komitmen Kerja sama Program Kolaborasi PMA/PMDN dengan UMKM di Bali, Sabtu (18/12).

Menteri Bahlil menerangkan, arahan tersebut sengaja dihadirkan untuk membuka ruang lebih bagi pelaku usaha setempat. Hal ini bertujuan agar pengusaha lokal bisa menjadi tuan rumah di daerahnha sendiri.

"Jangan lagi pengusaha Jakarta yang masuk ke daerah. Kita harus menjadikan (pengusaha) daerah menjadi tuan di negeri sendiri," tekannya.

Selain itu, keputusan untuk memprioritaskan pengusaha lokal juga demi pemerataan ekonomi di Indonesia. Hal ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Ini hakekat sebenarnya agar pusat pertumbuhan ekonomi tidak dikuasai daerah di Jakarta. Kalau ada investor yang masuk ke Bali jangan bawa pengusaha Bali yang ada di Jakarta. Tapi, pakailah pengusaha Bali yang ada di Bali ini," bebernya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi

Lebih lanjut, Menteri Bahlil mengajak kepada pelaku usaha berskala besar baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk meningkatkan kolaborasi bersama pelaku UMKM.

Dengan begitu, akan meningkatkan porsi UMKM ke dalam rantai pasok sebagaimana yang terjadi di sejumlah negara.

"Sekarang saya pikir tidak ada negara yang maju tidak dilakukan dengan kolaborasi. Di Korea, Jepang, China itu kolaborasi semua. Ini kita perlu lakukan," pungkasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.