Sukses

Varian Omicron hingga Pertemuan Bank Sentral Bayangi Gerak Dolar AS

Dolar AS menguat pada perdagangan Selasa, 14 Desember 2021 ditopang ketidakpastian dampak omicron.

Liputan6.com, Jakarta - Dolar Amerika Serikat (AS) mencapai level tertinggi satu minggu terhadap mata uang lainnya pada Selasa, 14 Desember 2021. Penguatan dolar AS itu dinilai didukung oleh ekspektasi pertemuan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS yang hawkish minggu ini.

Selain itu, permintaan safe haven di tengah berlanjutnya ketidakpastian tentang varian omicron dukung dolar AS menguat.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menuturkan, sekitar 20 bank sentral termasuk the Federal Reserve AS, Bank Sentral Eropa, Bank Inggris, dan Bank Jepang, akan memberikan keputusan kebijakan masing-masing minggu ini.

The Fed akan mulai pertemuan kebijakan moneter dua hari dan menurunkan keputusan kebijakannya pada Rabu, 15 Desember 2021.

"The Fed diharapkan untuk mempercepat program pengurangan asetnya. Investor juga akan mencari petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga pada 2022,” ujar Ibrahim, dalam keterangan tertulis, Selasa (14/12/2021).

Bank Sentral Eropa akan mengeluarkan keputusan kebijakannya pada Kamis, 16 Desember 2021 yang diharapkan untuk mengkonfirmasi keluarnya dari skema stimulus darurat COVID-19 EUR1,85 triliun (USD2,08 triliun) pada Maret 2022.

Sementara itu, untuk Bank of England, kekhawatiran tentang varian omicron COVID-19 melebihi kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi dan mengurangi kemungkinan kenaikan suku bunga.

Inggris melaporkan kematian pertama yang dikonfirmasi secara global dari omicron, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Senin, 13 Desember 2021 sehari setelah ia memperingatkan "gelombang pasang" infeksi dari varian baru.

Selain itu, Ilmuwan Inggris mengumumkan temuan dua dosis vaksin COVID-19 saat ini tidak cukup menginduksi antibodi penetralisir terhadap Omicron.

Di depan data, indeks harga produsen AS akan dirilis hari ini. Di Asia Pasifik, data China, termasuk produksi industri dan penjualan ritel, akan dirilis pada hari Rabu.

Sementara itu, survei Federal Reserve New York yang dirilis pada Senin, 13 Desember 2021, menunjukkan ekspektasi inflasi jangka pendek konsumen AS lebih tinggi, sementara ekspektasi untuk pertumbuhan pendapatan di masa depan turun pada November 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sentimen Internal

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan upaya pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama 2021 telah on-track dan akan dilanjutkan pada 2022

Kebijakan belanja countercyclical pemerintah, khususnya melalui program PEN telah melindungi masyarakat yang rentan serta menstimulasi sektor usaha untuk kembali tumbuh positif.

Salah satunya adalah Indonesia yang output-nya sudah kembali pada level pra-pandemi. Realisasi PEN per 10 Desember 2021 telah mencapai 69,8 persen per 10 Desember 2021.

Sedangkan untuk rinciannya, sektor kesehatan sebesar 66,7 persen, perlindungan sosial sebesar 81,5 persen, program prioritas sebesar 70,9 persen, insentif usaha sebesar 100 persen, serta dukungan UMKM dan Korporasi sebesar 47,9 persen.

Adapun program yang baru adalah jaminan kehilangan pekerjaan merupakan turunan dari UU tentang Cipta Kerja. Perubahan alokasi untuk beberapa komponen PEN di antaranya yakni penanganan kemiskinan ekstrem, program padat karya, dan jaminan kehilangan pekerjaan.

Pada 2022 telah dialokasikan anggaran Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) untuk penanganan pandemi bidang kesehatan dan perlindungan kepada masyarakat sebesar Rp414 triliun.

Anggaran bidang kesehatan sebesar Rp117,9 triliun, perlindungan masyarakat Rp154,8 triliun, dan penguatan pemulihan ekonomi Rp141,4 triliun. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) 2022 diupayakan pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekonomi nasional dan mendukung reformasi struktural.

Selain itu, APBN 2022 juga akan fokus pada penanganan pandemi, sehingga APBN menjadi instrumen untuk menjaga pemulihan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung keberlanjutan program penanganan COVID-19.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Prediksi Rupiah

Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup menguat  tipis 6 poin  walaupun sebelumnya sempat melemah 25 poin di level Rp. 14.330 dari penutupan sebelumnya di level Rp.14.324.

"Sedangkan untuk perdagangan Rabu, 15 Desember 2021, mata uang rupiah kemungkinan  dibuka  berfluktuatif tetapi  ditutup menguat tipis  di rentang   Rp.14.300 - Rp.14.390,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.