Sukses

IMF Menanti Gebrakan Presidensi G20 Indonesia

International Monetary Fund (IMF) menjadi salah satu delegasi yang hadir dalam Forum G20 di Bali.

Liputan6.com, Bali International Monetary Fund (IMF) menjadi salah satu delegasi yang hadir dalam Forum G20 di Bali. Di sini, IMF mengapresiasi Presidensi G20 Indonesia dan percaya, Indonesia akan sukses dalam mengemban amanah ini.

First Deputy Managing Director Geoffrey Okamoto mengatakan, ada banyak hal yang bisa diangkat oleh Indonesia dalam Presidensi G20. Ini akan menjadi penentu kebangkitan ekonomi dunia.

"Pada prinsipnya kami akan selalu membantu negara di dunia untuk mengetahui, apa yang harus mereka lakukan dalam menggairahkan ekonominya kembali. Dalam Presidensi G20 oleh Indonesia kami menantikan gebrakan produktif untuk dunia," katanya di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/12/2021).

Diakuinya, dalam mediasi dengan negara-negara yang tengah bermasalah akibat pandemi COVID-19, IMF tidak selalu menawarkan pendanaan. Mereka juga memberikan saran hingga pendampingan.

IMF juga menekankan, dalam menangani pandemi COVID-19, masing-masing negara harus saling bekerjasama. Jika tidak, dikhawatirkan pemulihan ekonomi dunia tidak merata, sehingga menambah kesenjangan.

"Pada dasarnya negara berkembang memiliki tantangan pemulihan ekonomi yang unik. Namun hal bagus yang kami lihat, mereka memiliki program yang bagus dan optimisme dalam menjalankannya. Ini yang kami juga harapkan," tegas Okamoto.

Terakhir, dia berharap Indonesia bisa menjadi jembatan bagi negara-negara di dunia, khususnya negara berkembang, dalam merumuskan kebijakan pemulihan ekonomi global yang seimbang dan minim risiko.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Presidensi G20 Indonesia Jadi Penentu Nasib Ekonomi Dunia, Kok Bisa?

Presidensi G20 Indonesia akan menjadi satu penentu dalam pemulihan ekonomi dunia. Hal ini lantaran berbagai kebijakan dunia akan ditentukan dalam Forum G20 yang diadakan di Bali.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap presidensi G20 Indonesia tahun 2022 bisa menghasilkan sinkronisasi kebijakan pasca krisis atau exit policy bagi Indonesia. Tujuannya agar Indonesia bisa belajar langsung mengenai berbagai kebijakan negara-negara maju.

Lebih dulu Menkeu menjelaskan, kompleksitas yang dihadapi dengan situasi terjadinya pemulihan yang tidak merata ini menyebabkan setiap negara akan memprioritaskan kesulitan di dalam negeri masing-masing.

Namun negara-negara ini memahami, jika hanya fokus pada pemulihan dalam negeri tanpa adanya usaha untuk menciptakan upaya bersama, yaitu sinkronisasi dari sisi kebijakan (policy), maka dampaknya dari sisi kebijakan yang dibuat itu bisa menjadi lebih lemah, sehingga kurang efektif.

“Contohnya kalau kita bicara bentuk (exit policy) itu seperti apa, kalau di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa kemarin kita lihat inflasi di atas 6 persen, Jerman juga sekarang sudah di atas 6 persen,” kata Menkeu dalam konferensi pers, Kick off Presidensi G20 Indonesia di Jalur Keuangan, di Bali, Kamis (9/12/2021).

Menurutnya, negara-negara ini pasti akan fokus kepada bagaimana menurunkan tekanan dari harga-harga karena mempengaruhi daya beli masyarakatnya dan juga akan melemahkan pemulihan itu sendiri.

Oleh karena itu mereka akan melakukan langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.