Sukses

Kemendag Ungkap Pentingnya Peran Kampus Dalam Memberdayakan Konsumen

Mahasiswa merupakan agen perubahan sosial sekaligus generasi penerus bangsa sehingga dapat memberikan peran nyata di lingkungan sekitar dengan turun langsung ke masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan Veri Anggrijono menegaskan bahwa kampus memiliki peran penting dalam memberdayakan konsumen.

Menurut Veri, mahasiswa merupakan agen perubahan sosial sekaligus generasi penerus bangsa sehingga dapat memberikan peran nyata di lingkungan sekitar dengan turun langsung ke masyarakat.

Hal itu ia sampaikan usai Direktur Jenderal PKTN Kemendag Veri Anggrijono dan Dekan Fakultas Hukum USU Mahmul Siregar menandatangani naskah kerja sama ini di Medan, Sumatera Utara.

Kerja sama tersebut meliputi pertukaran data dan informasi, edukasi, dan koordinasi di bidang perlindungan konsumen; pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat terkait bidang perlindungan konsumen; pengembangan sumber daya manusia perlindungan konsumen; serta pemberian edukasi di bidang perlindungan konsumen.

Kemendag sebelumnya telah bekerja sama dengan 43 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia yang dikukuhkan pada Puncak Peringatan Hari Konsumen Nasional pada 28 Oktober lalu.

"Kami meminta Pemerintah Sumatra Utara menggiatkan penyelenggaraan perlindungan konsumen dengan melakukan kegiatan yang melibatkan konsumen secara langsung. Mahasiswa dapat menjadi jembatan untuk memotivasi lingkungannya agar menjadi konsumen cerdas,” kata Veri, dikutip dari rilis Kemendag, Selasa (7/12/2021).

Mahasiswa merupakan garda depan konsumen cerdas dan berdaya, menurut Veri, mereka pun mampu melakukan penyebaran informasi dan edukasi, baik melalui media sosial maupun terjun langsung ke masyarakat.

"Diharapkan melalui penandatanganan Kesepakatan ini, para akademisi dan mahasiswa dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan perlindungan konsumen, terutama di lingkungan sekitarnya,” jelasnya.

Selain itu, Veri juga menekankan bahwa perlindungan konsumen harus masif, lintas sektor, kontinu, serta menjadikan konsumen sebagai subyek pembangunan dan penentu pasar.

"Kerja sama ini diharapkan dapat mempererat kerja sama dan koordinasi untuk menegakkan Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen sehingga dapat mewujudkan Konsumen yang berdaya dan turut memulihkan ekonomi nasional," tandasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mewujudkan Konsumen Cerdas

Veri pun mengapresiasi Provinsi Sumatera Utara yang memiliki nilai Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) sebesar 51,49. Nilai ini berada di atas IKK Nasional sebesar 49,07 pada survei 2020.

"Diharapkan nilai ini terus meningkat sampai level konsumen berdaya. Diharapkan juga kerja sama dapat diimplementasikan sehingga dapat memberikan perlindungan kepada konsumen dan mewujudkan Konsumen Berdaya serta memulihkan ekonomi bangsa,” imbuh Veri.

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum USU Mahmul Siregar menyampaikan pesatnya pembangunan ekonomi, liberasi perdagangan, teknologi informasi, dan kecerdasan buatan pada era 4.0 menyebabkan perlindungan konsumen menjadi hal penting yang harus diwujudkan.

Kehadiran negara diwujudkan dalam memberikan perlindungan kepada konsumen untuk memberikan kepercayaan yang diperlukan dalam meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, menurut Mahmul.

"Upaya mewujudkan konsumen cerdas, berdaya, dan cinta produk dalam negeri perlu diwujudkan dalam suatu upaya edukasi kepada konsumen. Ini sejalan peran perguruan tinggi sebagai instansi yang membantu penyelesaian permasalahan kemasyarakatan dan kebangsaan. Kerja sama ini akan memberi ruang Fakultas Hukum USU dalam melaksanakan Tri Dharmanya melalui dimensi yang lebih luas," tutup Mahmul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.