Sukses

Covid-19 Varian Omicron Kian Merajalela, Pemerintah Belum Tambah Blacklist Negara

Pemerintah melarang masuk orang yang masuk dari 11 negara guna mengantisipasi penyebaran varian baru Covid-19 varian Omicron.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melarang masuk orang yang masuk dari 11 negara guna mengantisipasi penyebaran varian baru Covid-19 varian Omicron. Hingga saat ini, pemerintah belum berencana menambah jumlah negara yang dilarang.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyebut pemerintah masih memonitor perkembangan dari negara-negara yang telah terdeteksi adanya Covid-19  varian Omicron. Diketahui, ada 45 negara yang mengonfirmasi varian Omicron.

“Pemerintah sampai saat ini belum menambah (jumlah negara yang dilarang) karena masih memonitor di negara lain, angka-angkanya yang diatas 100-an itu di Afrika Selatan dan Inggris, sisanya negara lain relatif di bawah itu,” tuturnya dalam konferensi pers PPKM, Senin (6/12/2021).

Sementara, negara Zimbabwe terpantau ada 50 kasus, Amerika Serikat termasuk tinggi dengan 38 kasus, sementara negara lainnya relatif lebih rendah.

“Dan negara tersebut masih memonitor dan melakukan penelitian dari efikasi vaksin terhadap varian tersebut,” kata Menko Airlangga.

Sementara itu, sesuai arahan Jokowi, terkait karantina juga tetap memberlakukan 10 hari karantina bagi orang yang telah melakukan perjalanan luar negeri diluar 11 negara yang dilarang.

“Presiden berikan arahan terkait karantina ini terus diberlakukan 10 hari karantina dari luar negeri, diluar 11 negara yang dilarang,” ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vaksin Booster

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan untuk melakukan vaksinasi booster atau vaksinasi dosis ketiga pada Januari 2022 nanti.

“Dosis ketiga, kita akan persiapkan di bulan Januari 2022, beberapa uji klinis di beberapa negara sudah memberikan rekomendasi termasuk lembaga-lembaga internasional kesehatan untuk dilakukan vaksinasi agar vaksinasi ini efektif untuk menangani varian baru termasuk omicron,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama Menko Airlangga mengatakan vaksinasi kepada anak-anak juga akan segera dilakukan. Pasalnya, anak-anak juga termasuk yang terdampak virus Covid-19.

 “Dalam hal (penularan virus) banyak terdampak aak-anak, maka vaksinasi bagi anak-anak perlu terus didorong,” kata dia dalam konferensi pers PPKM, Senin (6/12/2021).

Dengan begitu, tingkat vaksinasi anak-anak untuk usia 6-12 tahun akan segera dimulai. Selain itu, Jokowi juga meminta untuk segera menyiapkan vaksinasi booster sudah dipersiapkan untuk Januari 2022.

“Presiden minta agar booster vaksinasi sudah dipersiapkan untuk Januari 2022. Kami sedang akan memfinalkan terkait dengan vaksin berbasi PBI dan vaksis non PPBI, ini akan diatur dalam permenkes dalam waktu yang tidak telalu lama,” kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.