Sukses

Bappenas: Data Statistik Desa Bisa Cegah Kebocoran Anggaran

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menilai statistik di tingkat desa sangat penting

Liputan6.com, Jakarta Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menilai statistik di tingkat desa sangat penting untuk melakukan perencanaan awal program kegiatan di desa.

Menurutnya bila program yang dibuat desa berdasarkan data dan fakta akan lebih efektif dan menghindari adanya program yang hanya bersifat keinginan bukan berdasarkan kebutuhan atau prioritas.

"Jadi basis yang paling penting data-data yang bisa berbunyi ," kata Suharso dalam acara Award Desa Cantik: Dari Data Menuju Sejahtera di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (6/12/2021).

Suharso menuturkan penggunaan data statistik di tingkat desa bisa menghasilkan perencanaan program desa yang efektif dan melakukan penghematan anggaran. Sebab selama ini kata dia, program desa masih banyak menggunakan data perkiraan.

"Kalau ini bisa dilakukan di desa bisa meminimalkan sumber-sumber kebocoran anggaran, itu luar biasa. Penghematan yang akan kita lakukan bisa tahu persis kebutuhan program itu berapa," kata Suharso.

Suharso ingin data statistik bisa menjadi konsumsi publik untuk menghindari adanya monopoli data yang bisa menyebabkan ketimpangan. Data yang jadi elit dan hanya dimiliki beberapa seperti harga beras di Jakarta, bisa jadi penentu seluruh harga beras di Indonesia. Pola seperti ini bisa dihindari bila masing-masing desa atau kelurahan memiliki data statistik masing-masing.

"Sekarang itu tidak boleh lagi dan tidak bisa lagi kita pakai itu, " kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Literasi Masyarakat

Adanya program Desa Cinta Statistik (Cantik) yang digagas Badan Pusat Statistik (BPS), dinilai sebagai upaya literasi data kepada masyarakat. Lewat program ini, BPS mengorek data terdalam dari satu desa untuk menjadi basis perencanaan program.

Penggunaan data statistik desa juga bisa menjadi bahan yang efektif dalam setiap musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat desa. Sehingga program yang direncanakan akan lebih memiliki hasil yang lebih efektif.

"Saya memahami benar, BPS dorong pimpinan desa untuk menjadi Desa Cantik , sehunffa nanti kalau musrenbangdes ini basis datanya lebih efektif," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.