Sukses

Prediksi Harga Emas Pekan Ini, Saatnya Beli atau Jual?

Harga emas berjangka Comex Februari diperdagangkan terakhir di USD 1.783,90, naik 1,20 persen pada akhir perdagangan pekan lalu.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas diprediksi akan berada pada level USD 1.750-USD 1.770 per ounce pada pekan ini, dengan resistensi harga emas tetap berada di level USD 1.800 per ounce.

Dikutip dari Kitco, Senin (6/12/2021), harga emas pada pekan lalu berakhir relatif datar, dengan emas berjangka Comex Februari diperdagangkan terakhir di USD 1.783,90, naik 1,20 persen pada akhir perdagangan pekan lalu.

"Jika harga emas menembus di bawah USD 1.750, kita bisa melihat kerugian lebih lanjut. (Harga emas bisa berada) USD 1.680 bisa ikut bermain. Itu yang terendah untuk tahun ini," kata Pakar Logam Mulia Gainesville Coins Everett Millman.

"Kuncinya adalah memperhatikan apakah emas dapat terus mencapai posisi terendah yang lebih tinggi atau tidak. Itu adalah satu hal yang saya dorong - membangun momentum positif secara bertahap," lanjut dia.

Untuk saat ini, pasar masih dalam posisi wait and see akibat inflasi dan varian omicron.

"Ini akan menjadi periode berombak. Masih ada banyak optimisme bahwa kita tidak akan memiliki jumlah penguncian yang sama seperti pada awal pandemi, tetapi beberapa negara bagian akan kesulitan. Emas mungkin berkonsolidasi antara USD 1.750-USD 1.800, ingga laporan inflasi dan pertemuan Fed," ungkap Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inflasi dan Data Pengangguran AS

Pekan ini, laporan inflasi akan menjadi titik data penting yang menentukan seberapa agresifnya Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada Kongres AS minggu ini bahwa bank sentral akan mempertimbangkan untuk mengakhiri pengurangan kebijakan beberapa bulan sebelumnya, menyusul gejolak inflasi yang lebih bermasalah.

Selain itu, yang bisa mempengaruhi harga emas pada pekan ini yaitu klaim pengangguran AS pada hari Kamis dan laporan inflasi pada hari Jumat.

"Titik data yang paling penting adalah inflasi harga konsumen November. Naiknya harga bensin, perumahan dan mobil bekas akan menjadi penggerak besar, tetapi bukti yang berkembang dari meningkatnya kekuatan harga perusahaan juga mungkin terlihat," kata kepala ekonom internasional ING. James Knightley.

"Ini kemungkinan akan membuat suku bunga tahunan mendekati 7 persen untuk inflasi utama dengan potensi inflasi inti di bawah 5 persen," tutup dia. 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.