Sukses

Warga Diminta Tidak Beraktivitas Radius 1 Km dari Puncak Gunung Semeru

Kepala Pusat PVMBG, Kementerian ESDM, Andiani mengatakan kondisi membuat pihaknya belum bisa melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi erupsi Gunung Semeru.

Liputan6.com, Jakarta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta warga dan wisatawan tetap waspada terhadap erupsi Gunung Semeru. Mereka diminta tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer (km) dari kawah atau puncak Gunung Semeru.

Kemudian tak beraktivitas pada jarak 5 kilometer dari arah bukaan kawah di sektor selatan tenggara.

Kepala Pusat PVMBG, Kementerian ESDM, Andiani menyebut kondisi yang ada membuat pihaknya belum bisa melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi erupsi Gunung Semeru. Setidaknya terjadi dua kali erupsi susulan pada Minggu pagi ini.

Pengecekan lapangan ini dimaksudkan guna mengetahui secara pasti jarak terjauh guguran erupsi. "Upaya kami melakukan pengecekan langsung ke lapangan, pengecekan ini masih terkendala untuk akses mencapai yang dituju," katanya dalam konferensi pers, Minggu (5/12/2021).

Warga juga diminta mewaspadai kemungkinan munculnya awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama di sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sarat.

Dia mengaku kemungkinan pihaknya akan berangkat ke Gunung Semeru pada Senin esok. PVMBG dipastikan terus melakukan evaluasi dan pemantauan langsung kondisi Gunung Semeru.

Serta memberikan informasi dan lakukan koordinasi dengan pihak terkait. "Karena darurat, paling tidak besok kami berangkat (ke lokasi)," jelas dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Level Waspada

Adapun berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya tingkat aktivitas Gunung Semeru dinyatakan masih berada pada level II atau waspada.

Kemudian untuk potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak.

Sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.

"Potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah atau ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Jika terjadi hujan dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak," isi keterangan tersebut.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.