Sukses

Ketika Kopi dan Tekstil Indonesia Jadi Produk Populer di Swedia

Produk dan komoditas dari Indonesia yang paling banyak diimpor ke Swedia adalah kopi dan tekstil.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Marina Berg mengatakan bahwa Swedia terus berusaha untuk meningkatkan hubungan perdagangan dengan Indonesia.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk meningkatkannya, itu sudah pasti," ujar Marina, dalam wawancara virtual di Jakarta pada Kamis (2/12/2021).

Ia bahkan mengungkapkan, produk dan komoditas dari Indonesia yang paling banyak diimpor ke Swedia adalah kopi dan tekstil.

Minat Swedia terhadap tekstil Indonesia terlihat dari produksi sejumlah produk baju perusahaan fashion besar H&M yang dilakukan di Indonesia.

"Beberapa perusahaan kami, salah satunya seperti H&M, sebenarnya banyak memproduksi produknya di Indonesia. Produk-produk ini kemudian juga banyak di ekspor ke luar negeri," ungkap Marina.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemulihan Ekonomi

Sementara terkait upaya pemulihan ekonomi di Indonesia, Marina menyampaikan pentingnya kontribusi dari setiap sektor, yaitu swasta dan publik, serta akademisi.

"Membuat pemulihan ekonomi pasca pandemi, hijau dan berkelanjutan, itulah kebijakan untuk sebagian besar perusahaan Swedia. Perusahaan kecil, perusahaan menengah, perusahaan besar, semuanya harus sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dan Perjanjian Paris," tutur Marina.

Disebutkannya juga, bahwa infrastruktur dan transportasi merupakan sektor yang paling diminati perusahaan Swedia untuk berinvestasi di Indonesia.

Ia pun kembali menegaskan, ketika perusahaan Swedia hendak berinvestasi di Indonesia, mereka harus menerapkan kebijakan ekonomi hijau dan berkelanjutan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.