Sukses

Ini Aspek Penting Implementasi 3 Topik Utama Presidensi G20 Indonesia

Presidensi G20 Indonesia akan berfokus pada tiga topik utama.

Liputan6.com, Jakarta Negara-negara G20 dituntut mencari kebijakan jalan keluar (exit policy) yang mampu membawa kondisi global kembali seperti sebelum masa pandemi. Ini seiring keberadaan triple disruptions yang terjadi pada sektor kesehatan, ekonomi, dan lingkungan hidup,

Negara-negara yang tergabung dalam G20 tetap berpedoman pada visi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, inklusif, dan seimbang.

Presidensi G20 Indonesia akan berfokus pada tiga topik utama. Pertama, sistem kesehatan global yang perlu diperkuat secara seimbang sehingga mampu mendorong peningkatan kapasitas negara berkembang dalam upaya memproduksi vaksin Covid-19 secara mandiri.

Kemudian transformasi ekonomi dan digitalisasi dimana teknologi menjadi enabler khususnya bagi penguatan kapasitas UMKM agar mampu bertahan dari krisis.

Kemudian yang terakhir adalah transisi energi yang menekankan pada isu pembangunan ekonomi rendah karbon serta ketersediaan technology basket. Ketiga topik tersebut menopang tema besar “Recover Together, Recover Stronger”.

”Karena itu, untuk mengimplementasikan secara konkret ketiga topik utama Presidensi G20 Indonesia, saya melihat ada empat aspek penting yang harus digarisbawahi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Selasa (30/11/2021).

Pertama, dikatakan Indonesia perlu menarik investasi untuk mendukung leapfrog productivity. Kedua, membangun domestic demand dan memperkuat ekspor melalui peningkatan kualitas produk dan membangun ekosistem yang berkelanjutan bagi UMKM.

Ketiga, meningkatkan kapasitas SDM agar siap menghadapi tantangan masa depan. Dan keempat, mengakselerasi adopsi ESG (environment, social, and good governance), dimana upaya dekarbonisasi usaha dan peningkatan investasi di sektor usaha yang ramah lingkungan menjadi kunci,” papar Menko Airlangga.

Selain itu, sinergi antara pelaku usaha dan Pemerintah juga penting dalam mengupayakan masa depan bisnis yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Disinilah letak keterlibatan strategis dari Business20 (B20) yang dimotori oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk secara konkrit mewujudkan kerja sama B-to-B dengan memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia ini.

Kemitraan dengan KADIN tersebut sejalan dengan slogan utama Business20 yaitu ”Advancing Innovative, Inclusive, and Collaborative Growth”.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sederet Keuntungan G20

Business20 diharapkan mampu mendukung kerja sama lintas batas dan mengupayakan langkah inovatif, seperti yang terkait interaksi dengan pelanggan, desain model bisnis UMKM yang dapat dijadikan sebagai best practices, serta memberdayakan kaum perempuan dan generasi muda dalam upaya pemulihan sektor usaha.

Adapun G20 adalah forum yang saat ini paling berpengaruh karena seluruh anggotanya merepresentasikan lebih dari dua pertiga penduduk dunia, 79 persen perdagangan global, 80 persen PDB dunia, dan 80 persen investasi global.

Forum G20 lahir sebagai jawaban atas krisis global tahun 1999, dan kemudian menguat kembali perannya dalam mengatasi dampak krisis tahun 2008.

Dengan lebih dari 150 pertemuan yang akan digelar di 19 kota dan sekitar 18.000 lebih delegasi yang akan hadir, Presidensi Indonesia diprediksi membantu penciptaan sekitar 33.000 lapangan kerja.

Kemudian meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun, meningkatkan PDB nasional sebesar Rp 7,4 triliun, dengan manfaat total 1,5 sampai 2 kali lebih besar dari penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB pada tahun 2018 di Bali.

Webinar yang diselenggarakan oleh Kemlu bekerja sama dengan KADIN dan Indonesian Council on World Affairs (ICWA) ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Plt. Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kemlu H.E. Teuku Faizansyah.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum Koordinator III KADIN Indonesia / Chair B20 Indonesia Shinta Kamdani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.