Sukses

Migrasi Kartu ATM Magnetic ke Chip 3 Bank Himbara Rampung 100 Persen

Pemerintah diketahui akan mulai menghentikan pemberlakukan kartu ATM berbasis magnetic hingga akhir 2021.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah diketahui akan mulai menghentikan pemberlakukan kartu ATM berbasis magnetic hingga akhir 2021. Mengacu hal itu, sejumlah bank telah melakukan migrasi kartu ATM dari magnetic ke kartu berbasis chip.

Tiga bank anggota Himpunan Bank Negara (Bank Himbara) telah mengonfirmasi proses migrasi yang dilakukan menjelang akhir tahun. Hasilnya, jumlah yang disyaratkan Bank Indonesia dalam penerapan hal itu telah dirampungkan tiga bank tersebut.

Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto menyampaikan dalam rangka migrasi kartu magnetic ke kartu berbasis chip, BRI telah merampungkan proses nya. Ia pun mengaku telah melakukan penonaktifan secara bertahap sejak Juni 2021.

“Adapun saat ini BRI telah merampungkan seluruh migrasi kartu magnetik ke kartu berbasis chip,” katanya kepada Liputan6.com, Selasa (30/11/2021).

Ia menyebutkan telah melakukan sosialisasi ke seluruh nasabah BRI sehingga target migrasi kartu ATM tersebut telah selesai dilaksanakan.

“BRI telah melakukan penonaktifan kartu magnetic stripe secara bertahap pada Juni hingga September 2021. Sebelumnya BRI telah mengkomunikasikan secara aktif hal tersebut kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi,” katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BTN

Sementara itu, secara terpisah, Corporate Secretary BTN, Ari Kurniaman menyebutkan hal senada. Ia menyebut, mengacu pada aturan yang dikeluarkan Bank Indonesia, Kartu Non Chip tidak dapat digunakan per 1 Januari 2022 mendatang.

“Dimana bank BTN telah mencapai realisasi migrasi karti chip sebesar 100 persen,” katanya.

Sementara itu, terkait proses sosialisasi, ia telah mengajak seluruh nasabah untuk melakukan penggantian kartu ATM berbasis chip sejak April 2021 lalu.

Sosialisasi dilakukan melalui penyampaian informasi yang dilakukan oleh seluruh Outlet BTN, pemasangan media komunikasi di seluruh media sosial Bank BTN.

“Serta channel Bank yang memberikan layanan kepada nasabah seperti ATM dan CRM selain juga contact center diberikan informasi terkait migrasi kartu non chip yang wajib dilakukan oleh nasabah,” tambahnya.

“Sejauh ini proses sosialisasi berjalan dengan baik, sehingga nasabah terus terinformasi terkait kebijakan atau mandate dari BI ini,” kata dia.

Dengan proses migrasi yang telah rampung, artinya seluruh nasabah BTN bisa bertransaksi dengan aman dan nyaman tanpa hambatan per 1 Januari 2022 mendatang.

“Nasabah tidak dikenakan denda dan biaya terkait penggantian kartu, namun Bank BTN yang mendorong nasabah untuk segera mengganti kartunya menjadi berbasis chip,” ujarnya.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Bank Mandiri

Senada, Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha menyatakan proses konversi kartu ATM Mandiri Debit magnetic stripe ke kartu chip telah mencapai 100 persen dari jumlah kartu yang menjadi syarat.

“atau sebanyak 15,3 juta kartu chip pada 31 Oktober 2021,” katanya.

Pihaknya mengaku menempuh sejumlah strategi guna mempercepat konversi kartu ATM berbasis chip. Diantaranya, melalui pemberitahuan kepada nasabah terkait konversi kartu Mandiri Debit chip beserta proses cleansing kartu debit magnetic stripe sejak bulan Januari 2021 melalui media komunikasi. Seperti;

-  Whatsapp blast atau SMS blast kepada Nasabah

-  Website Bank Mandiri

-  Sosial media Bank Mandiri

-  LED Bank Mandiri

-  Layar ATM

-  Struk ATM

-  Cabang Bank Mandiri

-  Email blast kepada Nasabah

-  Media cetak

-  Media promo digital lainnya

“Selain dapat mengganti kartu Mandiri Debit magnetic stripe di seluruh Cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia, nasabah juga dapat mengganti kartu di Customer Service Machine, aplikasi Livin’ by Mandiri, dan Web Online Onboarding Bank Mandiri,” kata dia.

Rudi menyampaikan, ada kendala yang memengaruhi proses konversi kartu ATM Magnetic Stripe ke kartu ber-chip. Ada pandemi menjadi kendala karena membatasi mobiltias nasabah sehingga tak bisa melakukan penggantian kartu di kantor-kantor cabang Bank Mandiri.

“Namun, kami telah mengembangkan sistem penggantian kartu secara digital melalui Web Online Onboarding dan juga aplikasi Livin' by Mandiri, sehingga bagi nasabah yang tidak dapat hadir ke Cabang untuk melakukan penggantian kartu, dapat melakukan permintaan penggantian kartu melalui kedua platform tersebut,” tutupnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.