Sukses

Sri Mulyani: Indonesia Termasuk Negara dengan Tingkat Ekonomi di Atas Pra Krisis

Kondisi ekonomi nasional yang baik memberikan dampak positif bagi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut jika Indonesia menjadi salah satu negara yang perekonomiannya sudah kembali ke level pra pandemi.

Indonesia termasuk sedikit negara dengan kondisi pemulihan ekonomi cukup baik. Terlihat dari berbagai kondisi dan faktor.

Mulai dari inflasi yang masih terjaga pada level 1,7 persen dan nilai tukar rupiah yang relatif stabil dan hanya mengalami sedikit depresiasi.

Pencapaian tersebut dinilai menggambarkan salah satu kekuatan pemulihan ekonomi yang bisa dicapai demi menjaga momentum pertumbuhan, inflasi dan nilai tukar akibat perubahan environment global.

"Dengan capaian ini Indonesia mungkin merupakan sedikit negara yang sudah mencapai tingkat perekonomian di atas pra crisis," jelas Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita, Kamis (25/11/2021).

Dikatakan saat ini, index PDB konstan Indonesia sudah mencapai 101, 1 dari sebelumnya pada posisi 100. Kenaikan juga terjadi pada China dan Amerika.

Namun pada beberapa negara kondisinya masih belum menggembirakan. Seperti Filipina, Thailand dan Malaysia.

Kondisi ekonomi nasional yang baik memberikan dampak positif bagi Indonesia. Seperti pemberian afirmasi positif kredit Indonesia dari Fitch Rating.

Posisi kredit Indonesia kini berada pada level BBB (stable). Ini karena Fitch Rating melihat kondisi fundamental ekonomi nasional yang masih kuat serta berprospek baik ke depannya.

Fitch menilai aktivitas ekonomi Indonesia sudah pulih didukung kebijakan penanganan pandemi yang membaik serta didorong upaya percepatan vaksinasi oleh pemerintah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inflasi Jadi Masalah Berikut Pemulihan Ekonomi Dunia

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan jika inflasi menjadi salah satu masalah yang dihadapi seiring pemulihan ekonomi global dari dampak pandemi Covid-19.

Ekonomi global dikatakan mulai menunjukkan pertumbuhan meski masih terkoreksi ke posisi 5,7 persen imbas varian delta covid-19. Sementara tahun depan, pertumbuhan ekonomi global diramal menembus 4,5 persen.

"Masalah yang muncul baru dari proses pemulihan ekonomi dunia adalah inflasi. Di negara-negara maju terutama AS kita lihat inflasi mencapai 6,2 persen, dan inflasi tertinggi sejak 30 tahun terakhir dan jadi tantangan nyata bagi Jerome Powel yang baru saja dipilih Presiden Biden," jelas Sri Mulyani saat konferensi pers, Kamis (25/11/2021).

Jerome ditantang untuk bisa menjinakkan inflasi di AS agar tidak menyebabkan pelemahan ekonomi negaranya dan guncangan bagi ekonomi dunia.

Semua negara, kata dia, sejatinya mengalami hantaman varian delta. Terlihat pada raihan pertumbuhan ekonominya.

Dia mencontohkan ekonomi Indonesia yang tumbuh melambat dari 7,1 persen di kuartal 2 menjadi 3,5 persen di kuartal 3 tahun ini.

Adapula Filipina pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 7,1 persen dari 12 persen. Inggris dari 23 persen ke 6,6 persen.

Kemudian China menjadi 4,9 persen dari 7,9 persen dan AS turun dari 12,2 persen menjadi  4,9 persen. "Jadi pengaruh delta terhadap ekonomi dunia akibat koreksi memang sangat nyata," tegas Menkeu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.