Sukses

Mahfud MD Tawarkan Hitung Ulang Utang Obligor BLBI, tapi Ada Syarat

Pemerintah akan terus mengejar aset BLBI yang masih disimpan oleh para obligor dan kreditor yang berkeliaran.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan terus mengejar aset BLBI yang masih disimpan oleh para obligor dan kreditor yang berkeliaran. Pemerintah disebut akan mengerahkan segala upaya untuk mengambil sejunlah hak tagih negara.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan sejumlah tahapan telah dilalui dan ditemui dalam proses pengambilalihan aset. Misalnya, obligor dan kreditor yang kooperatif, hingga yang telah masuk ranah teknis menghitung jumlah utang .

"Kalau itu gak sesuai utangnya, ya mari duduk bersama untuk menghitung," katanya selepas acara serah terima aset eks BLBI di Jakarta, Kamis (25/12/2021).

Ia mengatakan akan terus memburu pihak-pihak yang masih menahan sejumlah aset hak negara. Bahkan ia telah menyiapkan instrumen hukum untuk melakukan penagihan.

"Kami akan terus kejar dan buru aset dan orang-orang yang belum kooperatif untuk segera diaambil (asetnya)," kata dia.

"Kami sudah siapkan perangkat langkah hukum baik secara administrasi, secara perdata, hingga kalau diperlukan akan menggunakan instrumen pidana," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI, Rionald Silaban mengatakan belum bisa merinci jumlah sisa tagihan aset terkait BLBI.

Saat ini, Rio menyebut, pihaknya masih melakukan penandaan atau trasir kepada sejumlah aset-aset yang kemudian akan dilakukan penyitaan.

"Banyak aset yang malah kita trasir, jadi usaha kita pertama menandai dan akan kita sita," kata dia.

Kendati begitu, untuk langkah kedepannya, ia juga akab melakukan oenyitaan dan mengejar aset-aset yang belum jadi jaminan.

"Mengenai apa yang akan dilakukan, untuk itu yang sudah kita panggil dan kits negosiasi tapi tak sepakat, kita akan lakukan penyitaan. Artinya, kita harus mengembalikan uang rakyat, bahwa untuk aset yang belum jadi jaminan juga akan kita kejar," tuturnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerjasama dengan BPN

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk aset yang sudah ditindak merupakan momentum baik bagi Satgas BLBI. Ia menyebut, untuk aset yang sudah didapatkan negara, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian ATR/BPN untuk melakukan sertifikasi aset.

"Kita kerja sama dengan BPN untuk mendapatkan sertifikanltnya atas nama negara dan dimanfaatkan maka kita bisa hibahkan untuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tujuannya agar bisa lebih berguna dan bermanfaat," katanya.

Ia pun akan mengambil langkah cepat untuk membukukan aset yang sudah diterima negara. Kemudian, Menkeu Sri Mulyani mengimbau kepada kementerian lembaga yang hari ini menerima aset untum segera dimasukkan ke dalam neraca keuangan masing-masing kementerian atau lembaga.

"Kita bukukan dan kuta cantumkan ke neraca, pemerintah lakukan hibah dengan baik, Kementerian dan Lembaga masuk ke laporan kruangan bahwa dapat aset dari Kemenkeu untuk dikelola. Pemda juga, kita akan lihat masuk neraca keuangan pemda, sehingga akuntabilitas pun terjadi," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.