Sukses

Ini yang Ketiban Untung Adanya Transaksi Bilateral Mata Uang Lokal Indonesia - China

Kerjasama Penyelesaian Transaksi Bilateral Mata Uang Lokal diharapkan bisa difungsikan semaksimal mungkin.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia dan China bersepakat menerapkan kerjasama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS).

Kerjasama Indonesia dan China ini dinilai akan memberikan keuntungan lebih bagi sektor pariwisata. Apalagi selama ini, jumlah turis asal China terbilang besar ke Indonesia. Dari ini, Kehadiran LCS juga bakal memberikan benefit bagi sektor pariwisata. 

Duta Besar Indonesia untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun berharap, kerjasama LCS bisa difungsikan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan perbankan dari kedua negara, baik di Indonesia maupun di China.

"Jadi saya berharap sektor swasta bisa merasakan manfaat LCS yang dikelola oleh Bank Indonesia maupun Bank of China," ujar Djauhari dalam webinar sosialisasi LCS Indonesia-China, Rabu (24/11/2021).

Sebelum pandemi Covid-19, tercatat lebih dari 2 juta turis asing mengunjungi Indonesia. Begitu pun sebaliknya, dimana lebih dari 500 turis Indonesia pergi ke China.

"Dengan begitu, saya yakin Local Currency Settlement akan memberikan benefit bagi turis kita dari dua sisi, baik China maupun Indonesia, begitu juga memberikan manfaat kepada industri pariwisata," ungkapnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sosialisasi

Guna memperkuat sistem kerjasama ini, Bank Indonesia bersama Bank of China gencar mengadakan sosialisasi LCS dengan kementerian/lembaga dan dunia usaha untuk mendukung ekspor.

"Peluang ekspor bagus, termasuk ekspor ke Tiongkok. Insya Allah LCS kontribusi dorong ekspor," kata Perry.

Selain itu, Perry menjelaskan, implementasi LCS juga akan disatukan dengan program-program pendalaman pasar uang.

"Bank-bank yang ditunjuk untuk LCS ini tidak hanya memfasilitasi pembayaran perdagangan dan investasi menggunakan yuan dan rupiah. Tapi kami arahkan untuk melakukan implementasi berbagai program pendalaman pasar uang," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.