Sukses

Kepala PPSDM Geominerba Ingin Produk UMKM dari Geopark Ciletuh Mendunia

Diklat Pengembangan UMKM di Kawasan Geopark Ciletuh oleh PPSDM Geominerba mendorong pelaku usaha meningkatkan variasi produk.

Liputan6.com, Jakarta - PPSDM Geominerba Kementerian ESDM menggelar Diklat Pengembangan UMKM di Kawasan Unesco Global Geopark Ciletuh, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Diklat ini untuk meningkatkan pengetahuan pengolahan material bambu dari daerah Sukabumi menjadi produk souvenir yang bisa diekspor atau mendunia.

Kepala PPSDM Geominerba Bambang Utoro menjelaskan, Diklat Pengembangan UMKM di Kawasan Geopark Ciletuh ini mendorong pelaku usaha meningkatkan variasi produk, tidak terbatas pada bamboo saja, tetapi dapat dikombinasikan dengan material lainnya.

"Semoga dengan diklat ini, produk-produk dari teman-teman pengajin semakin bervariatif, berkualitas, kapasitasnya produksinya meningkat serta jangkauan pemasarannya semakin luas, baik dari wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara," kata dia, Senin (15/11/2021).

Diklat ini dilaksanakan untuk penyiapan tenaga kerja lokal dan membangun jiwa kewirausahaan, sehingga kedepan dapat menciptakan anggota masyarakat yang telah siap sebagai tenaga kerja dan mandiri dalam berusaha.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, pelaksanaan Diklat Masyarakat semakin penting dan berarti kehadirannya bagi masyarakat, seperti kita ketahui bersama para pelaku UMKM merupakah salah satu sektor yang banyak terdampak.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Isi Pelatihan

Diklat ini melatih masyarakat pemanfaatan sumber daya alam bambu di sekitar lokasi Unesco Global Geopark Ciletuh. Pelatihan yang diselenggarakan pada tanggal 9-13 November 2021 di Sukabumi, diikuti oleh sebanyak 66 orang masyarakat yang merupakan anggota Asosiasi Dunia Bambu Sukabumi (DBS) maupun Non Anggota DBS dari 47 Kecamatan Kabupaten Sukabumi, dan 7 Kecamatan dari Kota Sukabumi.

Material bambu tersebut diolah menjadi beberapa produk souvenir seperti unique bag atau hand bag, bamboo basket dan rack untuk tempat accessories dan make up, souvenir perlengkapan hotel, tas caving dan lain-lain.

Telah diajarkan juga beberapa desain baru dalam mengolah material bambu yang dikombinasikan dengan material lain seperti kain suede, rotan dan lainnya.

Di hari terakhir diajarkan juga packaging produk dan pemotretan produk. Diakhir acara para peserta memamerkan hasil karyanya di depan para narasumber dan tamu undangan lainnya pada stan bazar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini