Sukses

Grab Buktikan Bahwa Sektor Swasta Bisa Berkembang di Indonesia Timur

Pergerakan ekonomi di Indonesia Timur lebih banyak didominasi APBD yang dikelola pemerintah daerah. Sementara peran sektor swasta lokal maupun nasional masih terbatas.

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran Grab di berbagai daerah membuktikan bahwa perusahaan swasta bisa berkembang dimanapun mereka berada. Saat ini Grab telah hadir di Kupang, Nusa Tenggara Timur dan Jayapura, Papua.

"Grab ini sebagai perintis dalam perkembangan sektor swasta di dua wilayah tersebut," kata Komisaris Utama Telkom Indonesia, Bambang Brodjonegoro dalam diskusi Dampak Grab pada Perekonomian dan Sosial Budaya di Kupang dan Jayapura, Jakarta, Rabu (11/10/2021).

Pergerakan ekonomi di Indonesia Timur lebih banyak didominasi APBD yang dikelola pemerintah daerah. Sementara peran sektor swasta lokal maupun nasional masih terbatas.

"Di Kupang dan Jayapura itu ekonominya atau PDB mereka lebih banyak didorong pemerintah sedangkan peran swasta terbatas baik skala lokal maupun nasional," kata dia.

Maka ekspansi yang dilakukan Grab di Indonesia Timur bisa menjadi simbol atau sinyal adanya peluang untuk sektor swasta di daerah-daerah. Ini sekaligus upaya mematahkan anggapan kehadiran sektor swasta di daerah-daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) akan mengalami kesulitan.

"Sekarang kan ada semacam pendapat kalau swasta jangan masuk situ (wilayah-wilayah Indonesia Timur) dulu karena berat, entah perizinan atau potensi ekonominya," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perhatian Sektor Swasta

Kehadiran Grab, kata Bambang akan menjadi perhatian sektor swasta lainnya untuk mencari potensi yang bisa dikembangkan. Sehingga bisa menyerap tenaga kerja lokal sekaligus menambah pekerja formal.

Meskipun para mitra yang tergabung dalam Grab tidak berstatus karyawan, namun dia berharap Grab bisa bekerja sama dengan pemerintah agar para mitra menjadi peserta asuransi pemerintah yakni BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini sebagai cara melatih para masyarakat yang sebelumnya bekerja di sektor informal untuk masuk ke sektor formal.

"Mulai melatih para pekerja yang ada di situ belajar masuk ke sektor formal," kata dia.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.