Sukses

Harga Emas Terjun ke Level Terendah dalam 3 Pekan

Harga emas di pasar spot turun 0,9 persen pada USD 1.770,61 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas bertahan di dekat level terendah sejak pertengahan Oktober pada perdagangan Rabu. Harga emas turun setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) mengumumkan pengurangan langkah-langkah stimulus era pandemi dalam langkah yang diperkirakan secara luas.

The Fed akan mulai memangkas pembelian obligasi bulanan pada November dengan rencana untuk mengakhirinya pada 2022, katanya dalam sebuah pernyataan di akhir pertemuan dua hari.

Dikutip dari CNBC, Kamis (4/11/2021), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen pada USD 1.770,61 per ounce pada 14:51 EDT, sedikit mengurangi kerugian setelah keputusan The Fed tersebut. Harga emas sebelumnya mencapai level terendah sejak 13 Oktober di USD 1.757,63.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,4 persen pada USD 1.763,9.

"Harga emas telah bersiap turun ke level terburuk akibat pertemuan (The Fed) tersebut dan itulah mengapa (harga emas) turun di sekitar USD 1.758 sejak saat itu," kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures di Chicago, Phillip Streible.

"Kami akan menunggu sebelum kami menetapkan posisi apa pun pada harga emas, baik di jangka panjang atau pendek, dan jangan berharap terlalu banyak pergerakan karena kami memiliki angka pekerjaan (data tenaga kerja AS) berikutnya (minggu ini)," lanjut dia.

Laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikatuntuk Oktober akan dirilis pada hari Jumat. Data sebelumnya pada hari Rabu menunjukkan gaji swasta AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Oktober.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemulihan Ekonomi

The Fed juga menunjukkan pemulihan dalam kegiatan ekonomi dan lapangan kerja dalam pernyataannya sambil berpegang pada keyakinannya bahwa inflasi yang tinggi akan terbukti "sementara" dan kemungkinan tidak memerlukan kenaikan suku bunga yang cepat.

"Sementara kebijakan suku bunga mungkin nomor satu di benak semua orang, yang kedua sangat, sangat dekat adalah tekanan inflasi yang kita miliki di pasar saat ini," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Kebijakan moneter AS yang sangat longgar telah membantu mendorong harga emas naik tajam sejak krisis keuangan akhir 2000-an, dengan suku bunga rendah memangkas biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil dan kekhawatiran inflasi memicu permintaan untuk lindung nilai.

Di tempat lain, harga perak turun 0,4 persen menjadi USD 23,43 per ounce, harga platinum turun 0,7 persen menjadi USD 1.030,94 dan harga paladium turun 0,6 persen menjadi USD 1,999,77.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.