Sukses

Transformasi Krakatau Steel Sukses, Utang Rp 444,7 Miliar Terbayar

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pasca restrukturisasi telah membayar utang perbankan sebesar Rp444,7 miliar.

Liputan6.com, Jakarta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pasca restrukturisasi telah membayar utang perbankan sebesar Rp444,7 miliar.

Utang ini terdiri dari utang Tranche A hasil kesepakatan restrukturisasi utang Krakatau Steel sebesar Rp258 miliar dan cicilan utang kepada Commerzbank Rp186,7 miliar.

“Krakatau Steel sejak 2020 telah membayar cicilan pokok utang sebesar Rp444,7 miliar yang terdiri dari Rp108 miliar di tahun 2020 dan Rp336,7 miliar di tahun 2021. Pembayaran utang ini adalah komitmen Krakatau Steel kepada para kreditur untuk memenuhi kewajiban sekaligus sebagai bukti bahwa proses transformasi Krakatau Steel berjalan dengan sukses,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.

Restrukturisasi perusahaan yang dilakukan oleh manajemen Krakatau Steel salah satunya adalah restrukturisasi utang untuk mengatasi beban utang Perseroan yang besar dan terus meningkat sejak tahun 2011.

BUMN yang memiliki bisnis di industri baja ini bersama 10 kreditur menandatangani perjanjian kredit restrukturisasi pada Januari 2020.

Krakatau Steel mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran dan menyelesaikan utang sebesar total Rp28,4 triliun sesuai dengan jadwal selama 8 (delapan) tahun melalui skema Tranche A, Tranche B, dan Tranche C.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keuangan Perusahaan Lebih Ringan

Dengan adanya restrukturisasi utang tersebut, pengelolaan utang Krakatau Steel menjadi lebih baik dan lebih ringan karena disesuaikan dengan perkembangan perusahaan dan likuiditas perusahaan.

“Transformasi yang telah menghasilkan kinerja positif yang membuat Krakatau Steel semakin sehat secara finansial. Kami optimis untuk pencapaian kinerja yang lebih baik lagi ke depan. Selanjutnya untuk akhir tahun 2021 ini kami berencana akan membayar utang sebesar USD200 juta atau sekitar Rp2,9 triliun,” pungkas Silmy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.