Sukses

Ribuan Buruh Bakal Demo Selasa Besok, Tuntut UMK Naik 10 Persen di 2022

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengumumkan akan melakukan demo atau aksi turun ke jalan pada 26 Oktober 2021.

Liputan6.com, Jakarta Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengumumkan akan melakukan demo atau aksi turun ke jalan pada 26 Oktober 2021.

Salah satu tuntutan mereka adalah meminta kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2022 sebesar 7-10 persen.

"Besok 26 Oktober dari pukul 9 atau 10 pagi sampai selesai seluruh anggota KSPI akan melakukan unjuk rasa lapangan. Yang dituntut ada empat isu, yaitu (pertama) menaikkan UMK 2022 sebesar 7-10 persen," kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers yang digelar secara daring pada Senin (25/10/2021).

Disebutkan bahwa aksi turun ke jalan bakal dihadiri oleh ribuan buruh di depan kantor Gubernur, Bupati/Walikota di wilayah mereka masing-masing.

Di Jakarta, aksi turun jalan bakal dilakukan di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pihak KSPI menjelaskan bahwa permintaan kenaikan UMK 2022 hingga 10 persen adalah karena berdasarkan hasil surveinya, rata-rata 60 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL) mengalami kenaikan.

"Dari survei ditemukan yang paling mengalami lonjakan kenaikan harga adalah transportasi, terutama angkutan umum, karena terjadi pandemi sedikit sekali yang beroperasi jadi berpindah ke transportasi online sehingga biaya transport meningkat tajam. Terus harga bahan pokok juga meningkat rata-rata 7-10 persen," jelas Said.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancam Mogok Kerja

Jika aksi turun ke jalan tidak menghasilkan respons dari pemerintah, KSPI menyampaikan, akan melakukan aksi lanjutkan dan kemungkinan bakal berujung aksi mogok kerja massal hingga pemberhentian produksi.

"Kalau tidak didengar, bisa ada aksi lanjutan dan tidak menutup kemungkinan ada aksi pemogokan, setop produksi, namun kita tetap akan melihat perkembangannya," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.