Sukses

Harga Minyak Naik Terkerek Kurangnya Stok di AS

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 74 sen atau 0,87 persen menjadi USD 85,82 per barel.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik tipis pada perdagangan Rabu, rebound dari kerugian di awal perdagangan setelah stok minyak mentah AS secara tak terduga turun dan persediaan di situs penyimpanan terbesar negara itu mencapai level terendah dalam tiga tahun.

Dikutip dari CNBC, Kamis (21/10/2021), harga minyak mentah berjangka Brent naik 74 sen atau 0,87 persen menjadi USD 85,82 per barel, mendekati level tertinggi multi-tahun.

Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS November, naik 1,1 persen ke USD 83,87 per barel.

Pasar telah melemah semalam setelah pemerintah China meningkatkan upaya untuk menjinakkan rekor harga batu bara yang tinggi dan memastikan tambang batu bara beroperasi pada kapasitas penuh saat Beijing bergerak untuk mengurangi defisit listrik.

Harga minyak sebagian tersapu oleh lonjakan harga gas alam dan batu bara di seluruh dunia sebagai antisipasi bahwa pembangkit listrik dapat beralih ke minyak untuk menyediakan listrik.

Harga Minyak juga telah meningkat karena pasokan mengetat lantaran OPEC memilih untuk tetap di sela-sela daripada menambah barel ke pasar, dan karena permintaan AS telah meningkat.

Badan Administrasi Informasi Energi AS menyatakan, stok minyak mentah AS turun 431.000 barel dalam minggu terakhir terhadap ekspektasi untuk peningkatan, dan stok BBM anjlok lebih dari 5 juta barel karena penyuling memotong pemrosesan karena pemeliharaan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Krisis Batu Bara

Pasar minyak mentah secara umum tetap didukung oleh krisis batu bara dan gas global, yang telah mendorong peralihan ke diesel dan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik.

Menteri Energi Arab Saudi mengatakan pengguna yang beralih dari gas ke minyak dapat memenuhi permintaan 500 ribu-600 ribu barel per hari, tergantung pada cuaca musim dingin dan harga sumber energi lain.

Harga batu bara China dan komoditas lainnya merosot di awal perdagangan, yang pada gilirannya menarik minyak turun dari kenaikan pada hari sebelumnya.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan membawa harga batubara kembali ke kisaran yang wajar dan menindak setiap penyimpangan yang mengganggu ketertiban pasar atau spekulasi jahat pada batubara termal berjangka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.