Sukses

Harga Emas Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Treasury AS

Emas dipandang sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi harus bersaing dengan dolar AS yang juga sebagai instrumen safe-haven.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas mengalami tekanan pada perdagangan hari Senin. Tekanan ini karena kenaikan imbal hasil treasury AS yang mengurangi daya tarik logam mulia.

Namun penurunan harga emas tidak terlalu dalam karena ada sentimen risiko yang cukup besar di pasar keuangan.

Mengutip CNBC, Selasa (19/10/2021), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen pada USD 1.765,14 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,2 persen ke level USD 1.765,70 per ounce.

"Jika imbal hasil terus meningkat, hambatan akan tetap signifikan untuk emas," kata analis OANDA Craig Erlam.

"Kecuali pelaku pasar mulai mempertimbangkan berita buruk di ekonomi dan pasar saham, yang mungkin menjadi langkah rasional berikutnya jika pembuat kebijakan bersikeras untuk melakukan pengetatan bahkan ketika pemulihan tetap lamban dan risiko penurunan signifikan." tambah dia.

Sentimen di pasar keuangan tetap lemah karena pertumbuhan ekonomi di China melambat. Sementara lonjakan harga minyak yang tak henti-hentinya memicu kekhawatiran tentang peningkatan inflasi.

Patokan imbal hasil Treasury berjangka waktu 10 tahun AS naik karena investor meningkatkan taruhan kenaikan suku bunga. Sementara indeks dolar AS tetap stabil.

Sementara emas dipandang sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi harus bersaing dengan dolar AS yang juga sebagai instrumen safe-haven.

Pengurangan stimulus bank sentral dan prospek kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik sehingga membebani harga emas yang tidak memberikan imbal hasil.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keputusan The Fed

Investor semakin mengharapkan bank Sentral AS atau the Federal Reserve AS (the Fed) untuk mulai mengurangi pembelian aset setelah data menunjukkan peningkatan yang solid dalam harga konsumen AS bulan lalu.

"Jika The Fed mempercepat agenda pengetatan kebijakannya, memperkuat dolar AS di sepanjang jalan, itu akan melemahkan harga emas," kata kepala analis Exinity Han Tan.

Sedangkan untuk harga logam mulia lainnya juga turun, dengan perak turun 0,3 persen pada USD 23,21 per ounce dan platinum tergelincir 1,8 persen menjadi USD 1.035,29.

Palladium turun 3,3 persen menjadi USD 2.005,07, terendah dalam lebih dari seminggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.