Sukses

Bonus Demografi Bawa Berkah, Ekonomi Digital RI Bakal Punya Masa Depan Cerah

Indonesia memiliki bonus demokrasi yang mendukung terbentuknya ekonomi digital secara berkelanjutan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, bahwa pada dasarnya Indonesia memiliki bonus demografi yang mendukung terbentuknya ekonomi digital secara berkelanjutan. Mengingat, mayoritas masyarakat Indonesia saat ini terdiri dari kelompok generasi z dan milenial.

"Jadi, pada dasarnya Indonesia memiliki bonus demografi yang mendukung terbentuknya ekosistem ekonomi digital yang berkelanjutan. Mayoritas masyarakat Indonesia atau penduduk Indonesia adalah generasi z atau milenial yang usianya 8 sampai 39 tahun," ungkap Menko Airlanggadalam acara OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10).

Menko Airlangga menerangkan, cerahnya prospek ekonomi digital Indonesia di masa depan lantaran generasi z maupun milenial sendiri merupakan kelompok penduduk yang memiliki tingkat adopsi digital tinggi.

Tak hanya itu, dua kelompok generasi tersebut juga merupakan pengguna internet terbesar saat ini. "Dan juga tentunya menggunakan ponsel atau media sosial," imbuhnya.

Oleh karena itu, dia memprediksi, ekonomi digital di Indonesia mampu berkembang secara berkelanjutan. Menyusul, besarnya potensi pasar ekonomi digital dalam negeri.

"Dan 37 persen konsumen baru ini telah tumbuh selama pandemi Covid-19 dan 93 persennya akan tetap memanfaatkan produk ekonomi digital setelah pandemi Covid-19," terangnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Survei: Generasi Z Habiskan Waktu Minimal 4 Jam Sehari untuk Internet

Sebelumnya, Executive Director Nielsen Media, HellenKatherina mencatat bahwa kepemilikan smartphone dalam Gen Z saat ini mencapai 86 persen, lebih banyak dibanding generasi terdahulunya. Gen Z dengan rentang usia 20-24 tahun paling sering menggunakan internet terutama melalui smartphone. Waktu berinternet mereka minimal 4 jam sehari.

"Kalau kita lihat, mulai bangun tidur, melek mata, melek internet juga. Dan dia terus on sepanjang hari. Berhentinya pas tidur di atas jam 10 malam," kata Hellen pada webinar Rabu (11/11).

Secara indeks, konsumsi internet dari Gen Z mencapai 122. Sedangkan generasi milenial rentang usia 25-39 tahun menduduki urutan kedua yaitu 119. Lalu, generasi X yang usianya 40-54 tahun, indeks penggunaan internetnya hanya 84, dan generasi baby boomers usia di atas 55 tahun, indeks interaksinya dengan internet hanya 37.

Sejalan dengan kondisi Pandemi yang belum pulih, belajar online dan bermain games adalah dua hal yang paling sering dilakukan Gen Z di rumah.

"Karena sekarang masih Pandemi, jadi penggunaan terbanyak adalah untuk online learning. Urutan kedua adalah untuk bermain games. lalu ketiga adalah blogging, yang biasanya untuk segmen Gen Z yang lebih tua. Lalu, ada Job Hunting untuk mereka yang baru lulus SMA atau Kuliah. Dan kelima adalah akses video konten," ungkapnya.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.