Sukses

CEO Lippo Karawaci Ungkap 2 Subsektor Properti yang Tetap Tumbuh saat Pandemi

Lippo Karawaci merevisi target pra-penjualan tahun 2021 menjadi Rp 4,2 triliun dari proyeksi awal tahun sebesar Rp 3,5 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Sektor properti masih menjanjikan di tengah pandemi Covid-19. CEO PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady melihat ada dua subsektor properti yang menjadi pendorong pertumbuhan sektor properti. Kedua subsektor tersebut adalah rumah tapak dan logistik.

"Menurut saya, sektor properti tumbuh positif. Yang paling atraktif ialah sub-sektor rumah tapak," jelasnya dalam webinar Investing In The Future of Indonesia Technology and Consumer with John Riady, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (6/10/2021).

John melanjutkan, hal ini tercermin dari meningkatnya penjualan sejumlah perusahaan properti yang menunjukkan permintaan masyarakat terhadap kepemilikan rumah semakin tinggi. Bahkan, realisasi pra-penjualan Lippo Karawaci mampu tumbuh 122 persen YoY (year on year) di Semester I/2021.

Melihat tingginya permintaan dan penjualan rumah tapak, Lippo Karawaci merevisi target pra-penjualan tahun 2021 menjadi Rp 4,2 triliun dari proyeksi awal tahun sebesar Rp 3,5 triliun. Jika target ini berhasil dicapai, pra-penjualan tahun 2021 naik 7 persen YoY dibandingkan dengan realisasi pra-penjualan tahun 2020 yang sebesar Rp 2,67 triliun.

"Sampai dengan Agustus 2021, Lippo Karawaci telah berhasil membukukan pra-penjualan sebesar Rp3,1 triliun dimaana pencapaian tersebut didukung oleh peluncuran produk rumah tapak dengan harga terjangkau di Lippo Village dan penjualan yang sama baiknya pada anak usaha perusahaan," lanjutnya.

John menambahkan, Indonesia saat ini tengah memasuki era golden age of home ownership. Pasalnya, suku bunga KPR berada di tingkat rendah dan PDB per kapita hampir mencapai USD 4.000. Di sisi lain, tingkat kepemilikan rumah masih rendah, misalnya di DKI Jakarta sendiri masih sekitar 45 persen.

"Banyak negara dengan PDB per kapita USD 3.000 - USD 4.000 atau di bawahnya bahkan tingkat kepemilikan rumahnya lebih tinggi. India misalnya, tingkat kepemilikan rumah sudah 80 persen." kata dia. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapasitas Lippo Karawaci

Menurut John, dengan asumsi tingkat kepemilikan rumah di Indonesia saat ini 50 persen, dalam sekitar 10 tahun ke depan setidaknya bertambah 20 persen menjadi 70 persen. Bila jumlah kepala keluarga 60 juta, artinya ada penambahan kebutuhan rumah 20 persen atau sekitar 12 juta rumah dalam 10 tahun ke depan.

Estimasinya, dalam 1 tahun, kebutuhan rumah bertambah 1 juta. Itu peluang pasar properti yang sangat menarik, karena kapasitas Lippo Karawaci baru suplai sekitar 3.000 rumah per tahun.

John juga mengatakan, sub-sektor logistik tumbuh cukup baik di tengah pandemi Covid-19 karena terdorong industri e-commerce. Di kawasan industri PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) misalnya, sekitar 20 persen - 30 persen pembeli mengembangkan lahan untuk pergudangan.

"Logistik juga cukup bagus perkembangannya, karena ada pertumbuhan permintaan pergudangan (warehouse)," tegasnya. LPCK sendiri merupakan anak usaha Lippo Karawaci.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini