Sukses

Harga Minyak Perkasa Dampak OPEC+ Tetap Ingin Dongkrak Produksi

Harga minyak mentah Brent naik USD 1,98, atau 2,5 persen menjadi USD 81,26 per barel.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik usai OPEC+ setuju untuk tetap berpegang teguh kepada pakta untuk menaikkan produksi minyak sebesar 400 ribu barel per hari pada november. Hal ini tertuang dalam pertemuan yang dilakukan pada Senin.

Sebagian besar pelaku pasar melihat bahwa dengan adanya penambahan produksi ini maka akan membuat pasokan minyak mentah berlebihan. Selain itu, keputusan ini berbahaya di tengah belum pulihnya ekonomi dunia dari pandemi Covid-19.

Mengutip CNBC, Selasa (5/10/2021), harga minyak mentah Brent naik USD 1,98, atau 2,5 persen menjadi USD 81,26 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik USD 1,74 atau 2,29 persen dan mengakhiri perdagangan di USD 77,62 per barel.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutunya, atau yang lebih dikenal sebagai OPEC+, telah mendapat tekanan dari konsumen besar, seperti Amerika Serikat dan India, untuk menambah pasokan tambahan setelah harga minyak naik 50 persen di tahun ini.

Para menteri energi dari negara-negara OPEC+ telah mengkonfirmasi ulang rencana penyesuaian produksi yang sebelumnya setuju untuk menambah 400 ribu barel per hari pada November. Hal tersebut terungkap dalam sebuah pernyataan OPEC+ yang dikeluarkan setelah pembicaraan tingkat menteri secara online.

Harga minyak mentah Brent melonjak di atas USD 81 per barel di tengah berita bahwa kelompok itu tidak akan menyesuaikan rencananya, mengirim harga kembali ke tertinggi tiga tahun dan menambah tekanan inflasi dalam ekonomi global.

"Ada seruan untuk lebih banyak peningkatan produksi oleh OPEC+," kata sumber OPEC+ kepada Reuters menjelang pembicaraan tingkat menteri Senin.

"Kami takut dengan gelombang keempat korona, tidak ada yang mau membuat langkah besar."

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keputusan OPEC+

Kelompok OPEC+ telah sepakat pada Juli untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari hingga setidaknya April 2022 untuk menghapus 5,8 juta barel per hari dari pengurangan produksi yang ada. Hal ini sudah jauh berkurang dari pembatasan yang dilakukan selama pandemi terburuk.

Seorang pembantu senior Presiden AS Joe Biden bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Arab Saudi pada berbagai masalah pekan lalu, mengatakan minyak menjadi salah satu perhatian AS.

India, konsumen minyak besar lainnya, telah mendorong lebih banyak pasokan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.