Sukses

Tinjau Vaksinasi, Menko Airlangga Hartarto Sebut Kasus Aktif di Maluku Turun Drastis

Stok vaksin di Provinsi Maluku disebut relatif mencukupi, sedangkan untuk wilayah Ambon masih cukup untuk 19 hari ke depan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menjadi Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Penanganan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) meninjau kembali pelaksanaan vaksinasi di Kota Ambon, Senin 4 Oktober 2021.

Warga Ambon antusias ketika program vaksinasi akan dilaksanakan pada 22 September hingga 14 Oktober 2021 di Tribun Lapangan Merdeka. Target capaian dalam tiga minggu sudah sebanyak 20 ribu, sedangkan 4 Oktober nanti ditargetkan 2 ribu orang.

Pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan terbagi menjadi tujuh bagian yang berasal dari puskesmas Dinas Kesehatan Kota Ambon dan tim dari TNI. Sementara itu, jenis vaksin yang digunakan antara lain Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna.

Tercatat per 3 Oktober 2021, vaksinasi di Lapangan Merdeka telah mencapai 1.097 orang. Kemudian, untuk capaian keseluruhan dosis pertama di Kota Ambon yaitu 197.895 orang (72,2 persen), untuk dosis kedua sebanyak 107.902 orang (39,4 persen) dari target 274.194 orang,

Stok vaksin di Provinsi Maluku juga relatif mencukupi, sedangkan untuk wilayah Ambon masih cukup untuk 19 hari ke depan.

Ternyata hanya ada dua kabupaten yang mempunyai estimasi stok kurang dari 14 hari, yaitu Kabupaten Kep. Aru dan Kabupaten Kep. Tanimbar.

Protokol kesehatan juga diimbau untuk tetap dilaksanakan dengan ketat dengan menerapkan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

“Diharapkan adanya kegiatan tersebut dapat memudahkan masyarakat untuk vaksin dan meningkatkan capaian vaksinasi secara signifikan,” papar Menko Airlangga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dinamika Kasus COVID-19

Provinsi Maluku mengalami penurunan kasus aktif sebesar 94,67 persen dalam kurun waktu 9 Agustus hingga 3 Oktober 2021. Puncak penambahan kasus harian di Provinsi Maluku terjadi pada bulan Juli, tepatnya di 6 Juli 2021 yang mencapai 349 kasus.

Kini, kasus harian COVID-19 di Maluku sudah menurun, walaupun masih fluktuatif. Rata-rata kasus harian pada minggu terakhir September 2021 hanya satu digit saja yaitu 4 kasus per hari. 

Tercatat penambahan kasus harian tertinggi terjadi pada 23 September sebanyak 37 kasus. Hal ini yang mendorong Provinsi Maluku berhasil masuk level 2. Sementara itu, wilayah Ambon sudah berada pada level 2.

“Seperti yang tadi dilaporkan, saya yakin penanganan COVID-19 di Maluku dan Ambon sudah baik. Namun kita tidak boleh berpuas diri, harus tetap waspada,” ungkap Menko Airlangga.

Perwakilan tenaga kesehatan yang hadir berasal dari 22 puskesmas, 8 RS Rujukan COVID-19 dan fasyankes pelaksana vaksinasi, perwakilan RS Lapangan, KKP, BTKL, BPOM, yang seluruhnya berjumlah 105 orang, serta perwakilan dari tim vaksinator sejumlah 49 orang. 

Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut juga menyerahkan secara simbolis, bantuan berupa sembako dan bantuan dana pendidikan bagi anak-anak tenaga kesehatan.

“Harus tetap siap, jangan sampai tidak siap jika sampai terjadi kenaikan kasus lagi. Kemudian, saya harap suntikan booster nakes bisa dipercepat jadi tidak ada nakes yang terekspos,” tutupnya.

Reporter: Caroline Saskia

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.