Sukses

Pandora Papers Menguak Pembelian Aset Rahasia Raja Yordania hingga Putin untuk Wanitanya

Dokumen rahasia Pandora Papers menyeret sejumlah nama pemimpin dunia, selebritas, miliarder, hingga pejabat pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta Dokumen rahasia Pandora Papers menyeret sejumlah nama pemimpin dunia, selebritas, miliarder, hingga pejabat pemerintah. Terungkap bahwa mereka menyembunyikan miliaran dolar di rekening rahasia luar negeri.

Pandora Papers berhasil mengumpulkan hampir 12 juta catatan keuangan yang berada di lebih dari 29 ribu rekening luar negeri.

Dokumen rahasia tersebut merupakan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).

Dengan demikian, jumlah catatan yang ditemukan Pandora Papers lebih banyak dua kali lipat dibandingkan dengan Panama Papers yang dipublikasikan pada 2016 lalu.

Melansir dari Business Insider India dan BBC, Senin (4/10/2021), rekening rahasia beroperasi di berbagai negara, seperti Swiss, Belize, dan Singapura.

"Banyak yang menggunakan perusahaan cangkang (perusahaan yang tidak memiliki kantor atau karyawan) untuk menyimpan barang-barang mewah, seperti properti dan kapal pesiar, serta rekening bank yang disamarkan," sebut The Guardian.

Lebih lanjut, sebanyak 35 nama pemimpin dunia termasuk presiden dan perdana menteri, serta 100 nama miliarder yang berpengaruh bisa ditemukan dalam Pandora Papers.

Salah satu nama yang terseret dalam dokumen tersebut adalah Raja Abdullah II dari Yordania. Diketahui ia menghabiskan USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) untuk membeli rumah mewah di Malibu, California.

Namun kepala negara ini kemudian mengatakan semua properti dibeli dengan kekayaan pribadi, yang juga dia gunakan untuk mendanai proyek bagi warga Yordania.

Selanjutnya, nama Presiden Rusia Vladimir Putin dikaitkan dengan aset rahasia di Monaco. Seorang wanita bernama Svetlana Krivonogikh yang berasal dari latar belakang sederhana membeli apartemen senilai USD 4,1 juta (Rp 58 miliar) di Monaco. Ia diduga memiliki hubungan rahasia dengan Putin.

Pandora Papers, adalah laporan terbaru terkait serangkaian kebocoran catatan keuangan selama tujuh tahun terakhir, mengikuti FinCen Files, Paradise Papers, Panama Papers, dan LuxLeaks.

Pemeriksaan berkas tersebut merupakan yang terbesar yang diselenggarakan oleh ICIJ, dengan lebih dari 650 wartawan ikut serta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Hanya Pemimpin Dunia

Washington Post juga melaporkan deretan orang terkaya di Amerika Serikat, seperti Jeff Bezos, Elon Musk, Bill Gates, dan Warren Buffett tidak terseret dalam Pandora Papers.

Namun, bintang pop Shakira dan anggota keluarga kerajaan Arab Saudi masuk dalam temuan dokumen rahasia tersebut.

Para ahli menyebutkan rekening luar negeri dan perwalian pelindung aset sering kali berperan dalam kejahatan ekstrem, seperti perdagangan narkoba dan serangan ransomware.

"Sistem keuangan luar negeri adalah masalah yang harus menjadi perhatian setiap orang yang taat hukum di seluruh dunia," ujar mantan petugas FBI Sherine Ebadi.

Ebadi melanjutkan, "Sistem ini tidak hanya memungkinkan penipuan pajak untuk menghindari pembayaran yang adil. Sistem juga merusak tatanan masyarakat yang baik."

Negara bagian Amerika Serikat, Dakota Selatan, menjadi pusat bagi orang asing untuk menyembunyikan dan melindungi aset mereka.

Pandora Papers yang diunggah pada Minggu (3/10/2021) mencatat aset pelanggan sebesar USD 360 miliar (Rp 5.132 triliun) ditemukan di Dakota Selatan.

 

 

Reporter: Shania

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.