Sukses

BKF Pastikan Risiko Utang Pemerintah Tetap Terkendali

Kementerian Keuangan mengatakan penarikan utang pemerintah selama ini dilakukan dengan disiplin.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan penarikan utang pemerintah selama ini dilakukan dengan disiplin.

Sampai tahun 2019 penarikan utang tidak lebih dari ketentuan perundang-undangan yakni 3 persen.

"Perhatikan disiplin fiskal kita sampai tahun 2019, kita selalu jada di bawah 3 persen," kata Febrio dalam Taklimat Media, Jakarta, Jumat (1/10/2021).

Meskipun terjadi pandemi Covid-19, penambahan utang negara tetap dilakukan secara terukur dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Pelebaran defisit pada tahun 2020 sebesar hanya 6,1 persen. Angka ini kata Febrio lebih baik dibandingkan beberapa negara berkembang lainnya yang melakukan pelebaran defisit hingga dua digit.

"Banyak negara yang melakukan counter cyclical di fiskalnya dengan defisit yang sampai double digit, tapi kita jaga di 6,1 persen. Kita memang butuh tapi enggak ugal-ugalan," kata dia.

Pelebaran defisit yang terkendali itu kata Febrio membawa pertumbuhan ekonomi nasional minus 2,07 persen. Lebih baik dari negara-negara lain yang mengalami kontraksi ekonomi lebih dalam pada tahun 2020.

"Jadi kita berhasil melakukan counter cyclical yang kuat tapi menghasilkan dalam bentuk perekonomian yang terjaga. Kemiskinan juga terjaga dan ini prestasi bangsa kita. Kita jaga counter cyclical dna kita prudent," tuturnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aman

Dari sisi peningkatan utang jumlah utang, Febrio meyakinkan penambahan hingga 41 persen masih aman. Level utang yang baik dari 20 persen naik ke 39 persen ini akan berakhir di level 41 persen.

"Setelah itu akan membawa defisit kita utang kita enggak naik lagi. Ini yang bikin kita yakin akan perekonomian kita jadi kuat dan stabil," kata dia.

Upaya dan capaian tersebut menghasilkan peningkatan kepercayaan investor kepada Indonesia. Walaupun negara berkembang, Indonesia menunjukkan sisi kredibilitas dan ketahanan Indonesia melawan pandemi Covid-19.

"Ini menunjukkan seberapa kredibelnya kita di mata investor dan dunia," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.