Sukses

Rupiah Diprediksi Tertekan Dibayangi Sentimen Tapering The Fed

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat dibuka menguat.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat dibuka menguat. Namun, pergerakan rupiah hari ini dibayangi tekanan dari tapering The Fed.

Dikutip dari Bloomberg, Jumat (1/10/2021), kurs rupiah pagi ini dibuka di 14.310 per dolar AS, menguat dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.312 per dolar AS. Namun pada pukul 10.00 WIB rupiah tertekan ke 14.314 per dolar AS.

Sejak awal tahun hingga sekarang, rupiah sudah melemah 1,88 persen.

"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah hari ini karena sentimen tapering dan berkurangnya minat pasar terhadap aset berisiko," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra seperti dikutip dari Antara.

Menurut Ariston, tapering yang merupakan langkah awal The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya, masih mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.

Indeks saham Eropa dan AS yang ditutup melemah pada perdagangan kemarin dan pagi ini indeks Asia juga bergerak melemah, menunjukkan menurunnya minat pasar terhadap risiko.

"Kekhawatiran pasar soal terhambatnya suplai energi ke perekonomian seperti yang terjadi di Inggris, Eropa dan China, mungkin menjadi salah satu pemicu penurunan minat pasar tersebut," ujar Ariston.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sentimen Dalam Negeri

Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Kamis (30/9/2021) bertambah 1.690 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,22 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 113 kasus, sehingga totalnya mencapai 141.939 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 2.848 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,04 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 36.141 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 91,08 juta orang dan vaksin dosis kedua 51,11 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.350 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.300 per dolar AS.

Pada Kamis (30/9/2021) lalu, rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.313 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.293 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.