Sukses

PeduliLindungi Bisa Diakses dari Aplikasi E-Commerce per Oktober 2021, Data Pribadi Aman?

YLKI mempertanyakan kebijakan pemerintah yang akan merilis PeduliLindungi untuk bisa diakses melalui aplikasi digital lain, semisal Gojek, Grab, Tokopedia, hingga Traveloka.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mempertanyakan kebijakan pemerintah yang akan merilis PeduliLindungi untuk bisa diakses melalui aplikasi digital lain, semisal Gojek, Grab, Tokopedia, hingga Traveloka.

Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno mengatakan, aplikasi PeduliLindungi yang bakal terkoneksi dengan aplikasi lain memang suatu keniscayaan yang tak dapat dipungkiri di era digital saat ini.

Tapi, Agus mencermati ada dua permasalahan. Pertama, apakah masing-masing perusahaan jasa tersebut sudah punya kebijakan terkait penyimpanan data pribadi dari para penggunanya.

"Dalam hal ini sampai sejauh mana perusahaan tersebut akan bekerjasama. Kemudian apa saja yang bisa diakses oleh masing-masing perusahaan tersebut. Ini harus dijelaskan kepada konsumen dan juga perlu digarisbawahi," kata Agus kepada Liputan6.com, Selasa (28/9/2021).

Menurut dia, perusahaan e-commerce yang akan terkoneksi dengan aplikasi PeduliLindungi harus punya kebijakan privasi masing-masing yang memuat data diri dari masing-masing konsumennya.

"Jadi semacam privacy policy bahwa mereka akan melindungi data pribadi konsumen," seru dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengelolaan Data Pribadi

Kedua, Agus juga mempertanyakan apakah di masing-masing perusahaan tersebut juga memiliki orang-orang yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan data pribadi.

Selama ini, ia mengutarakan, data pribadi konsumen itu dikelola hanya sebagai sampingan. Jadi tidak ada semacam divisi khusus yang menangani data pribadi.

"Padahal data pribadi untuk saat ini kan sesuatu yang menjadi kekayaan. Jadi ini bisa sangat berbahaya kalau bocor ke masyarakat," tegas Agus.

"Jadi dua hal itu yang harus dijelaskan kepada publik, baik itu dari PeduliLindungi maupun dari aplikasi lainnya. Apakah mereka punya policy privacy tersebut, kemudian apakah mereka juga memiliki divisi khusus termasuk resource person-nya untuk mengelola data pribadi," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Daftar pasar rakyat yang akan dilakukan uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.