Sukses

Anggaran Tipis, Sistem Perencanaan Transportasi Kemenhub Butuh Inovasi

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaku ada sejumlah tantangan dalam merencanakan sistem transportasi di tengah pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaku ada sejumlah tantangan dalam merencanakan sistem transportasi di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Biro Perencanaan Kementerian Perhubungan RI, Robby Kurniawan mengungkapkan tantangan yang dihadapi Kemenhub saat ini dalam perencanaan transportasi yang komprehensif bagi lintas sektoral. Dengan begitu, agar infrastruktur dapat dimanfaat masyakarat dan industri secara optimal.

"Tantangan kita saat ini adalah 'ruang fiskal' dengan negara yang pada masa pandemi COVID-19 mengalami kontraksi dan tekanan yang cukup besar - sehingga mempengaruhi ruang fiskal kita untuk mengeksekusi kebutuhan dan pembangunan infrastruktur," Kata Robby, dalam acara peluncuran Kampanye Insan Transportasi Melayani Negeri Kemenhub yang disiarkan secara online pada Senin (27/9/2021).

Robby mengungkapkan, bahwa Biro Perencanaan Kemenhub memiliki banyak sekali kebutuhan infrastruktur baik di darat, laut, udara, dan kereta api. Dengan demikian, harus menyusun prioritas-prioritas mana yang akan diutamakan.

"Ini bukan berarti kita akan delay, tetapi harus punya strategi," ujarnya.

"Selain itu juga dengan arahan dari pimpinan, sekarang kita sudah mulai mencoba bagaimana melakukan creative financing - berkolaborasi kuncinya dengan mengikutsertakan swasta, hingga memberikan kesempatan dalam rangka pemanfaatan BMN, sehingga aset-aset kita bisa bermanfaat dan mendatangkan value," lanjut Robby.

Disebutkannya juga bahwa Kementerian Perhubungan ini memilki (Indikator kinerja kualitas) yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui rangka perencanaan jangka panjang, rangka perencanaan jangka menengah, dan rangka perencanaan tahunan.

"Oleh karena itu kita harus mengawal program-program dan proyek-proyek strategis, yang telah dimandatorikan bisa selesai tepat waktu dan pada akhirnya bukan hanya selesai output-nya tetapi bagaimana outcome-nya juga tercapai," tambahnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerja Sama Lintas Sektoral

 

Robby Kurniawan kemudian menjelaskan bahwa Kemenhub setiap tahunnya memiliki RKP - Rencana Kerja Pemerintah tahunan.

"Sebagai contoh misalnya tahun ini kita ditargetkan membangun 12 bandara, maka kita akan membangun, memprioritaskan lokasi yang sudah ditetapkan oleh BAPPENAS dan bagaimana kita melakukan sinergi dengan satker, unit eselon 1," jelasnya.

"Juga kalau soal di transportasi, kita ada regulator dan operator. Operator ini adalah operator prasarana dan operator sarana. jadi kita perlu sinergi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, badan usaha, masyarakat, termasuk akademisi," imbuh Robby.

Kementerian Perhubungan RI pada Senin (27/9) secara resmi meluncurkan program Kampanye Kolaboratif ke-3nya, yang bertema "Insan Transportasi Melayani Negeri".

Kampanye ini merupakan program kolaborasi lintas sektoral Kementerian Perhubungan yang tak hanya mengkomunikasikan kinerja dan keberhasilan proyek pembangunan infrastruktur dan transportasi, tetapi juga mengangkat kisah humanisme para insan trasnportasi di berbagai sektor.

Peluncuran tersebut dilaksanakan langsung oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, bersama Sekretaris Jenderal Kemenhub RI, Djoko Sasono, Staf Khusus Kemenhub Bidang SDM dan Kehumasan, Adita Irawati , Kepala Biro Perencanaan Kemenhub, Robby Kurniawan.

"saya mengapresiasi tema (kampanye) ini, cukup menarik yaitu Insan Transportasi Melayani Negeri," kata Menhub Budi Karya Sumadi dalam acara peluncuran Kampanye Insan Transportasi Melayani Negeri Kemenhub yang disiarkan secara online pada Senin (27/9/2021).

"Sekarang sudah berjalan satu tahun (pandemi), berarti kita mau tidak mau harus merubah cara melakukan kegiatan. Justru sesuai dengan apa yang disampaikan Bapak Presiden (Jokowi dengan filosofi "Api", bahwa ditengah pandemi ini justru ada peluang yang kita mungkin peroleh dengan cara dan kolaborasi tertentu, yang membuat suatu efiensi, suatu terobosan, agar cara lama kita ditinggalkan," tutur Menhub Budi Sumadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.