Sukses

Upaya Pemerintah Jaga Ketersediaan Isotank untuk Penanganan Covid-19 di Daerah

Ketersediaan oksigen medis di RS Rujukan Covid-19 sangat krusial untuk merawat pasien-pasien dengan gejala sedang dan berat.

Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi lonjakan kasus aktif Covid-19 varian Delta beberapa waktu lalu, Pemerintah melakukan pengendalian pandemi secara ketat, termasuk dengan konsisten menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis asesmen level.

Ketersediaan obatan-obatan, oksigen medis, ruang perawatan di Rumah Sakit (RS), tempat-tempat isolasi, tenaga kesehatan, serta akselerasi vaksinasi juga menjadi fokus utama Pemerintah.

Ketersediaan oksigen medis di RS Rujukan Covid-19 sangat krusial untuk merawat pasien-pasien dengan gejala sedang dan berat. Pemerintah terus memastikan kecukupan kebutuhan oksigen medis dan obat-obatan dengan melibatkan semua pihak dari dalam dan luar negeri, termasuk dengan pihak swasta.

Pada 25 Agustus lalu, Pemerintah secara simbolis telah memberangkatkan ke Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, masing-masing sejumlah 1 isotank berkapasitas masing-masing 14 ton sebagai bantuan suplai oksigen medis dari PT Linde dan PT Smelting.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi respon cepat dan dukungan suplai oksigen medis dari kedua perusahaan tersebut sebagai upaya membantu Pemerintah dalam mempercepat penanganan pandemi Covid-19.

Dalam acara penyerahan bantuan 14 ton Liquid Medical Oxygen ke Provinsi Sumatera Barat di Kota Padang, Rabu (15/9), Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian Montty Girianna menyampaikan bahwa strategi jangka pendek Pemerintah untuk menyelesaikan masalah oksigen di antaranya dengan memantau melalui dashboard (SIRS), mengonversi oksigen industri, mengupayakan impor/hibah, menggunakan isotank, dan mendistribusikan oxygen concentrator.

Montty Giriana juga menjelaskan bahwa melalui Linde Indonesia Community Engagement (CE) Program, PT Linde bekerja sama dengan distributor PT Asiana Gasindo telah mengirimkan bantuan oksigen medis 1 isotank ke Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, dengan masing-masing kapasitas volume 14 ton pada tahap pertama, dan tahap kedua juga akan dikirimkan lagi isotank kapasitas volume 14 ton untuk masing-masing provinsi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suplai Oksigen Medis

Bantuan untuk Provinsi Sumatera Barat sudah diserahkan ke RS M. Djamil Padang sebanyak 3-5 ton Liquid Medical Oxygen. Sebelumnya juga sudah diberikan kepada RS Universitas Andalas sebanyak 3 ton. Secara keseluruhan bantuan suplai oksigen medis yang diberikan PT Linde Indonesia sejak Juni 2021 telah mencapai hampir 370 ton.

“Patut kita syukuri bersama saat ini bahwa tren kasus konfirmasi harian di Sumatera Barat terus menurun. Sekarang provinsi ini berada pada level transmisi komunitas yang rendah atau TK-1 (<20 kasus per 100 ribu penduduk per minggu). Begitu juga dengan Kota Padang, kondisinya sudah membaik," tutur dia. 

"Namun, kita tidak boleh lengah, tetap harus menerapkan protokol kesehatan 3M dengan ketat, dan semakin meningkatkan 3T. Akhir kata, semoga bantuan Liquid Medical Oxygen ke Provinsi Sumatera Barat dapat bermanfaat bagi penanganan Covid-19 di daerah ini,” pungkas Montty.

Sebagai informasi, situasi pandemi di Provinsi Sumatera Barat per 12 September 2021 yakni total kasus konfirmasi positif sebanyak 88.284 kasus, sembuh 83.067 kasus, meninggal 2.059, dan kasus aktif 3.158 kasus.

Kemudian, capaian vaksinasi per 14 September 2021 untuk Dosis 1 telah diberikan sebanyak 823.385 suntikan atau sebesar 18,7 persen, dan Dosis 2 sebanyak 449.066 suntikan atau sebesar 10,2 persen, serta Dosis 3 bagi tenaga kesehatan sebanyak 10.127 suntikan. Namun, capaian vaksinasi Dosis 1 tersebut masih jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 35,5 persen.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Jajaran Direksi RS M. Djamil Padang, serta perwakilan dari PT Linde Indonesia dan PT Asiana Gasindo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.