Sukses

Harga Minyak Mentah Dunia Melompat Naik

Harga minyak Brent naik USD 1,86, atau 2,5 persen menjadi USD 75,46 per barel.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah dunia naik lebih dari USD 2 setelah data industri menunjukkan penarikan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS. Serta ekspektasi permintaan akan meningkat karena peluncuran vaksinasi yang meluas.

Melansir laman CNBC, Kamis (16/9/2021), harga minyak Brent naik USD 1,86, atau 2,5 persen menjadi USD 75,46 per barel.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 2,15, atau 3,05 persen menjadi USD 72,61 per barel. Brent mencapai level tertinggi sejak akhir Juli dan WTI sejak awal Agustus.

Sumber mengatakan jika stok minyak mentah, bensin, dan sulingan AS turun pekan lalu. Ini mengutip angka American Petroleum Institute, setelah Badai Ida menutup banyak kilang dan produksi pengeboran lepas pantai.

Stok minyak mentah turun 5,4 juta barel untuk pekan yang berakhir 10 September, dibandingkan dengan perkiraan penurunan 3,5 juta barel. Laporan persediaan minyak Administrasi Informasi Energi AS pada rabu waktu setempat.

"Dampak Badai Ida jauh lebih besar daripada yang diantisipasi dan produksi di wilayah Teluk Meksiko mungkin berjuang untuk kembali sampai Badai Tropis Nicholas selesai menghukum wilayah tersebut dengan hujan lebat," kata Edward Moya, Analis Senior di OANDA.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dampak Badai Lainnya

Badai Tropis Nicholas bergerak perlahan melalui Pantai Teluk meninggalkan ratusan ribu rumah dan bisnis tanpa listrik, meskipun kilang Texas berjalan normal.

Kerusakan akibat badai itu terjadi dua minggu setelah Badai Ida melumpuhkan sejumlah besar kapasitas penyulingan Gulf Coast.

“Musim badai tahun ini memiliki dampak yang jauh lebih besar dan lebih lama pada keseimbangan minyak global dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Tamas Varga, Analis Minyak di pialang London PVM Oil Associates.

Harga minyak juga mendapat dukungan dari Badan Energi Internasional (IEA), yang mengatakan bahwa peluncuran vaksin akan mendorong rebound, setelah penurunan tiga bulan dalam permintaan minyak global karena penyebaran varian virus corona Delta dan pembaruan pembatasan pandemi. .

Tetapi kenaikan harga minyak dibatasi oleh penurunan produksi minyak mentah China pada Agustus dengan kilang harian mencapai level terendah sejak Mei 2020 dan produksi pabrik secara keseluruhan goyah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.