Sukses

Pemerintah Bangun 450 Rumah bagi Warga Eks Pengungsi Timor Timur

Rusus yang dibangun di daerah perbatasan RI-Timor Leste ini akan digunakan oleh para WNI baru eks pengungsi Timor Timur.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun rumah khusus (rusus) bagi warga baru kawasan perbatasan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rusus yang dibangun di daerah perbatasan RI-Timor Leste ini akan digunakan oleh para WNI baru eks pengungsi Timor Timur.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, lembangunan rusus merupakan komitmen pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui program Sejuta Rumah. Sekaligus pemerataan hasil-hasil pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

"Ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," ujar Menteri Basuki dalam keteranga tertulis, Selasa (14/9/2021).

Pemerintah Kabupaten Belu sebelumnya telah mengusulkan pembangunan rusus sebanyak 450 unit, yang terdiri dari 400 unit untuk masyarakat di daerah perbatasan dan 50 unit untuk asrama Brimob.

Dari usulan tersebut, telah dilaksanakan proses pembangunan sejumlah 300 unit yang dibangun secara bertahap pada 2020-2021.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terbagi 3 Tahap

Pembangunan 300 unit rusus dibagi dalam tiga tahap, yakni 100 unit pada Tahap I, 100 unit unit pada Tahap II, dan 100 unit pada Tahap III.

Sebanyak 300 unit rusus tersebut dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sehat Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36 kopel.

Pembangunan Tahap I telah dilakukan pada 2020 di Desa Tohe, Kecamatan Raihat. Untuk Tahap I saat ini sudah selesai dan sudah digunakan untuk penghunian sementara.

Tahap II yang juga berlokasi di Desa Tohe, Kecamatan Raihat dibangun pada tahun 2021 dalam paket pekerjaan reguler. Pembangunan Tahap II saat ini dalam proses konstruksi dengan progres telah mencapai 65,60 persen.

Sedangkan Tahap III yang termasuk dalam paket Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 masih dalam proses lelang. Pembangunan Tahap III ini direncanakan untuk dilakukan di Desa Rafae, Kecamatan Raimanuk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini