Sukses

Waspada Varian Baru Covid-19, Menkes Tingkatkan Pantauan Perkembangan Covid-19 di Dunia

Menkes Budi menegaskan, selain mengawasi pintu masuk ke tanah air, pemerintah juga akan memperketat tingkat karantina dari orang-orang yang masuk ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan meningkatkan pengawasan terhadap perkembangan mutasi virus Covid-19 di seluruh dunia. Dengan begitu, ia juga akan meningkatkan pengawasan di jalur-jalur masuk tanah air.

Ia mengatakan, bahwa virus SarS-Cov-2 ini akan terus bermutasi dan diketahui ada berbagai varian yang telah terdeteksi di luar negeri.

“Melihat gejala ini, pemerintah memutuskan bahwa kita harus benar-benar memantau perkembangan Sars-cov 2 di seluruh dunia, di pantau dan jaga biar tidak masuk ke Indonesia,” katanya dalam evaluasi PPKM Level, Senin (13/9/2021).

Menkes Budi menegaskan, selain mengawasi pintu masuk ke tanah air, pemerintah juga akan memperketat tingkat karantina dari orang-orang yang masuk ke Indonesia. Tujuannya untuk meminimalisir tingkat penularan dalam negeri.

“Pemerintah putuskan perkuat seluruh pintu masuk negara dengan tingkatkan proses karantina disana, baik udara, laut, darat,” katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Lakukan Penelitian

Lebih lanjut, menurut pantauan Menkes Budi, bahwa sejumlah peneliti di seluruh dunia sedang melakukan penelitian terkait perilaku dari varian-varian mutasi baru virus Covid-19.

Kemudian juga soal laju penularannya, serta karakter dari varian baru tersebut. Ia mengatakan, bahwa terkait informasi tersebut belum ada hasil riset pasti yang bisa menjamin perilaku varian baru yang telah ditemukan.

“Ini sedang dalam penelitian bagaimana perilakunya laju penularannya, apakah mereka bisa menghindar dari antibodi atau bentuk dari vaksinasi, kini belum ada rist pasti, ketiga varian ini belum ada di Indonesia,” tuturnya.

Tiga varian baru yang belum masuk Indonesia tersebut, lanjut Menkes terdeteksi di negara-negara seperti Peru, Kolombia, dan Afrika Selatan.

Rinciannya, varian Lambda, pertama kali ditemukan di Peru pada Desember 2020 dan telah menyebar ke 42 negara. Kemudian varian Mu, yang muncul di Kolombia pada Januari 2021, serta yang paling baru adalah varian C.1.2 yang ditemukan di Afrika Selatan pada Mei 2021 dan telah menyebar ke 9 negara di dunia.

“Virus Sars-cov-2 ini sangat mudah bermutasi, sejak muncul desember 2020, banyak muncul mutan dan varian baru, diantaranya alpha, beta, gamma, dan delta yang sebabkan lonjakan kasus tinggi India dan Indonesia,” katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.