Sukses

Masyarakat Tak Pede dengan Ekonomi RI Bikin Konsumsi Masih Lesu

Sinyal pemulihan konsumsi masyarakat Indonesia masih melemah sampai dengan Agustus 2021

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto menyebut sinyal pemulihan konsumsi masyarakat Indonesia masih melemah sampai dengan Agustus 2021. Hal ini tercermin dari gambaran Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih menujukan negatif.

"Kalau kita lihat semua pesimis itu di kelompok yang milenial turun terus kemudian kolonial juga turun ini menggambarkan rata nasibnya sama-sama susah," kata dia dalam Diskusi Publik Analis Big Data : Apa Kabar Konsumen Indonesia Selama PPKM, Jumat (10/9).

Sementara jika dilihat dari kelompok pengeluarannya, masyarakat paling pesimis itu ada di kelompok dengan pendapatan antara Rp3-4 juta.

Di mana dari 81,5 persen di Juli turun menjadi 73 persen pada Agustus 2021. Serta diikuti dengan kelompok pengeluaran pendapatan Rp2- 3 juta.

"Jadi kalau Anda pembisnis kira-kira konsumen Anda itu berada di kelompok antara Rp2-4 juta penghasilannya yaitu adalah kelompok yang kira-kira tidak akan membeli produk Anda. Karena tadi pengeluarannya kelompok pengeluaran yang paling pesimis," jelas dia,

Sementara kelompok pendapatan sebesar 5 Juta justru masih cukup optimis untuk bisa membelanjakan uangnya. Meski sudah cukup membaik pada Agustus kemarin namun masyarakat kelompok tersebut tingkat konsumsinya masih belum pulih karena belum mencapai 100.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rincian Kota

Dia menambahkan jika berdasarkan kota atau dibagi secara regional rata-rata yang pesimis itu berada di luar Jawa. Diantaranya adalah Manado, Pontianak, Pangkalpinang, Banjarmasin.

Sedangkan di Pulau Jawa masih cukup optimis yakni DKI Jakarta, Bandung, Semarang dan juga Denpasar. "Itu relatif sudah membaik tinggal di kota Surabaya Kota Banten itu masih minus sampai bulan lalu indeks keyakinan ini menggambarkan sebetulnya sejalan dengan data-data kata-kata penanganan pandemi itu kasus pergeseran dari Jawa ke luar Jawa," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.