Sukses

Peritel Online Raksasa Ini Bantu Uang Kuliah 750 Ribu Pekerja

Tawaran itu datang ketika raksasa belanja online tersebut berjuang untuk menarik dan mempertahankan staf di tengah kekurangan tenaga kerja di seluruh industri.

Liputan6.com, Jakarta - Amazon menawarkan untuk memberikan biaya kuliah bagi 750.000 pekerja garis depannya di Amerika Serikat.

Tawaran itu datang ketika raksasa belanja online tersebut berjuang untuk menarik dan mempertahankan staf di tengah kekurangan tenaga kerja di seluruh industri.

Dikutip dari laman BBC, Minggu (12/9/2021) Amazon mengatakan akan menginvestasikan USD 1,2 miliar dalam skema tersebut.

Dengan para pekerja yang dapat mengakses pendanaan tahunan selama mereka bekerja di perusahaan itu.

"Amazon sekarang adalah pencipta lapangan kerja terbesar di AS, dan kami tahu bahwa berinvestasi dalam pelatihan keterampilan gratis untuk tim kami dapat memberikan dampak besar bagi ratusan ribu keluarga di seluruh negeri," kata Dave Clark, kepala konsumen global Amazon .

Ini adalah perusahaan besar terbaru yang menawarkan untuk mendanai pendidikan pekerja mereka setelah langkah serupa yang dilakukan oleh Walmart dan Target.

Dalam sebuah posting blog, Amazon mengatakan tawaran biaya kuliahnya akan berlaku di "ratusan mitra pendidikan di seluruh negeri" - tanpa menyebutkan universitas mana.

Tak hanya biaya kuliah, Amazon juga membeberkan akan memfasilitasi jenis pendidikan lain termasuk ijazah sekolah menengah dan kursus bahasa Inggris, serta memperluas pelatihan karir di tempat kerja hingga untuk 300.000 staf.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Perusahaan AS Pertahanan Karyawan di Tengah Pandemi COVID-19

Diketahui, perusahaan-perusahaan AS menawarkan berbagai manfaat dan insentif untuk mendekati karyawan mereka agar kembali bekerja karena pembatasan yang sudah dilonggarkan.

Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, lowongan pekerjaan mencapai rekor tertinggi baru yaitu 10,9 juta pada Juli 2021, melampaui jumlah pengangguran yang mencapai lebih dari dua juta.

Para ahli menyebut adanya orang-orang yang berhenti bekerja selama pandemi, kekhawatiran yang masih ada tentang COVID-19 dan kurangnya pengasuhan anak telah memperpanjang kekurangan tersebut.

Bulan lalu, supermarket Walmart mengatakan akan membayar biaya kuliah dan buku untuk staf per jamnya, dengan sekitar 1,5 juta orang yang memenuhi syarat.

Sementara itu, Target mengatakan akan menawarkan gelar sarjana gratis kepada lebih dari 340.000 karyawan di toko-tokonya di AS.

Perusahaan juga telah mendorong kenaikan upah awal atau menawarkan bonus untuk pekerja, dengan beberapa bahkan mendesak anak-anak berusia 14 dan 15 tahun untuk melamar guna mengatasi kekurangan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.