Sukses

Harga Minyak Tertekan Rencana China Lepas Cadangan

Harga minyak tertekan ketika administrasi cadangan negara China mengatakan akan melepaskan cadangan secara bertahap

Liputan6.com, New York- Harga minyak mentah dunia susut ke level terendah dalam 2 minggu. Pemicunya, China yang meluncurkan rencana untuk melepaskan cadangan minyak negara, serta penarikan minyak mentah mingguan AS lebih kecil dari harapan dan Treasuries AS menguat karena investor mencari aset yang lebih aman.

Melansir laman Businesstimes.com, harga minyak berjangka Brent turun USD 1,15, atau 1,6 persen, menjadi USD 71,45 per barel.

Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,16 dolar AS atau 1,7 persen menjadi USD 68,14. Itu adalah penyelesaian terendah untuk keduanya sejak 26 Agustus.

"Lelang yang luar biasa dalam obligasi 30 tahun dengan tingkat suku bunga terendah sejak Januari menempatkan ketakutan yang signifikan ke pasar (minyak) dalam apa yang tampak seperti pelarian ke tempat yang aman," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

Setelah jatuh lebih dari USD 1 per barel di awal sesi, kedua benchmark minyak tersebut berubah positif menyusul laporan bahwa sebuah kapal terjebak di Terusan Suez. Namun kapal itu kemudian bisa diapungkan kembali dan tidak menyebabkan penundaan.

Harga minyak juga tertahan menyusul laporan AS yang menunjukkan penarikan bensin yang jauh lebih besar dari perkiraan dan berlanjutnya kembalinya produksi AS yang lambat setelah Badai Ida.

Tapi minyak berjangka turun lebih dari USD 1 per barel segera setelah permintaan yang kuat di sore hari sebesar USD 24 miliar.

Kemudian lelang obligasi 30-tahun mendorong imbal hasil turun menjadi 1,91 persen. Investor menjual aset berisiko seperti minyak dan saham.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

China Lepas Cadangan

Minyak tertekan ketika administrasi cadangan negara China mengatakan akan melepaskan cadangan secara bertahap melalui lelang publik untuk membantu kilang domestik mengendalikan biaya.

"China memanfaatkan cadangan minyak mentah mereka adalah berita besar dan harus memberikan banyak bantuan untuk kilang domestik dan perusahaan kimia," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda.

Stok minyak mentah AS turun 1,5 juta barel dalam seminggu hingga 3 September, menurut data pemerintah. Angka yang jauh lebih kecil dari perkiraan analis 4,6 juta barel.

Penurunan yang jauh lebih besar dari perkiraan 7,2 juta barel dalam persediaan bensin memberikan dukungan untuk harga minyak. Analis memperkirakan stok bensin akan turun hanya 3,4 juta barel.

Royal Dutch Shell Plc menyatakan force majeure pada beberapa pengiriman minyak karena kerusakan dari Ida.

Sumur lepas pantai Teluk menyumbang sekitar 17 persen dari produksi AS. Sekitar 1,4 juta barel per hari produksi minyak mentah masih ditutup.

Dengan kasus Covid-19 AS melonjak di antara yang tidak divaksinasi, Presiden Joe Biden akan menguraikan pendekatan baru untuk mengendalikan pandemi, termasuk persyaratan bahwa semua pegawai federal mendapatkan vaksinasi.

Shell sedang mempertimbangkan untuk mewajibkan pekerja di beberapa operasi untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 atau berisiko dipecat.

Beberapa maskapai penerbangan AS memperingatkan perlambatan penjualan tiket dan memangkas perkiraan pendapatan karena varian Delta coronavirus mengancam perjalanan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.