Sukses

Wujudkan Lumbung Ikan Nasional, Maluku Buka Pintu Investasi Sektor Perikanan

Peluang investasi di Maluku yang ditawarkan antara lain kebutuhan tambahan armada untuk perikanan tangkap dan juga budidaya.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mendukung Program Lumbung Ikan Nasional, Pemerintah Provinsi (pemprov) Maluku menawarkan peluang investasi bagi para investor domestik dan asing. Dari potensi perikanan yang bisa diambil 3,73 juta ton yang baru tergarap hanya 14,45 persen. 

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku Suryadi Sabirin menjelaskan, Maluku memiliki banyak sumber daya yang bisa dikembangkan oleh investor. Dengan adanya investasi ini diharapkan bisa memajukan industri perikanan di daerah tersebut. 

Peluang investasi yang ditawarkan antara lain kebutuhan tambahan armada tangkap. Saat ini Pemprov Maluku sendiri tengah mendorong untuk wilayah pengelolaan perikanan di kawasan 715 dan kawasan 718.

"Kita tawarkan adalah untuk kapal tangkap yang 100 GT kita butuh tambahannya 1.028 unit. Kemudian untuk 300 GT kita butuh sekitar 457 unit," kata dia dalam acara Indonesia Investmen Webinar Forum (IIWF), Rabu (8/9/2021).

pemprov Maluku juga menawarkan investasi di kapal ekspor untuk keperluan pelabuhan baru. Adapun kebutuhan kapal ekspor mencapai sebanyak 30 unit dengan kapasitas 5.000 GT.

"Jadi pelabuhan itu akan eksis nantinya kalau 5.000 GT kapal dengan 30 unit ini juga akan mendorong nantinya bagaimana kawasan industri itu menyiapkan 5.000 ton tiap kapal dikali dengan 30 itu," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi

Provinsi Maluku memiliki potensi sektor perikanan sangat besar. Potensi ikan di kawasan tersebut mencapai 4,66 juta ton per tahun. Angka ini sekitar 37 persen dari total 12,5 juta potensi ikan ada di Indonesia.

Sementara dari 37 persen potensi perikanan tersebut, yang diperbolehkan ditangkap sekitar 3,73 juta ton per tahun. Dan dari 3,73 juta ton per tahun itu yang baru bisa diproduksi hanya sekitar 543 ribu ton. Artinya dari potensi yang bisa diambil 3,73 juta ton baru ditangkap hanya 14,45 persen saja.

Budidaya

Suryadi melanjutkan, pihaknya juga telah menyiapkan lahan untuk budidaya, baik udang maupun rumput laut dan sebagiannya. Penyediaan lahan ini diberikan bagi para investor yang tertarik untuk pengembangan di beberapa sektor tersebut.

"Untuk kawasan yang ada di pulau Seram itu sekitar 844 hektare ini bisa kita dorong untuk udang dan kepiting dengan potensi produksinya bisa 31 ribu ton per tahun," kata dia.

Kemudian juga ada di Seram Utara dengan dua tempat yang mencapai 402 hektar. Ini juga tengah disiapkan dengan kapasitasnya nanti produksinya bisa mencapai sekitar 14.000 ton per tahun.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.