Sukses

Harga Emas Anjlok, Catat Penurunan Terbesar Selama Sebulan

Harga emas turun lebih dari 1 persen pada hari Selasa

Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun lebih dari 1 persen pada hari Selasa dan berada di jalur untuk penurunan harian terbesar dalam sebulan, karena dolar yang menguat dan imbal hasil yang lebih tinggi menghilangkan kilau logam tersebut.

Dikutip dari CNBC, Rabu (8/9/2021), harga emas di pasar spot turun 1,4 persen menjadi USD 1.797,49 per ounce pada 14:22 ET, dan ditetapkan untuk hari terburuk sejak 9 Agustus.

Harga emas berjangka AS menetap 1,8 persen lebih rendah pada USD 1.800,40 per ounce.

Dolar AS melonjak 0,5 persen terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Pasar emas melihat beberapa retracement," dengan dolar kemungkinan akan naik lebih jauh dan menekan logam, kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Emas mencapai puncak 2-1/2 bulan pada hari Jumat setelah laporan penggajian AS yang mengejutkan lembut mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve AS mungkin mendorong kembali pengurangan pembelian obligasi.

"Tetapi kenyataannya adalah mereka (Fed) ingin mulai menguranginya, sehingga pasar (emas) akan melihat untuk memposisikan dirinya di depan hal itu benar-benar terjadi,” tambah Pavilonis.

Komite Pasar Terbuka Federal dijadwalkan untuk bertemu berikutnya pada 21-22 September.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lindung Nilai

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, yang disebabkan oleh langkah-langkah stimulus besar-besaran.

Lebih lanjut melemahkan daya tarik emas, benchmark imbal hasil 10-tahun juga naik ke level tertinggi sejak pertengahan Juli, meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan tanpa bunga.

“Selain itu, pasar juga mulai sedikit gugup karena upaya gagal lainnya untuk menembus di atas area resistensi utama ini di sekitar level USD 1.835,” kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Investor juga melihat pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis, di mana kemungkinan akan memperdebatkan pengurangan langkah-langkah stimulus karena ekonomi zona euro bangkit kembali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.